Mohon tunggu...
Meitha Kurniawati
Meitha Kurniawati Mohon Tunggu... -

saya hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review My sister keeper (part 1)

17 Januari 2011   17:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya sangat antusian akan kisah ini. karena cerita ini bisa dikatakan sangat rumit. Apa yang akan kita lakukan jika kita mempunyai anak yang mengidao leukemia? Tentu anda akan sangat tertekan. Dan ketika anak anda membutuhkan pendonor ginjal, tidak ada satu pendonor pun yang cocok dengan anak anda. Dan dokter menyarankan untuk mengikuti program bayi tabung yang akan direncanakan melahirkan gen-gen yang sama persis dengan anak anda? Jika di cerita ini seorang ibu tersebut yang bernama Sarra tanpa pikir panjang langsung menyetujui program tersebut. Lalu lahirlah bayi yang memang direncanakan kelahirannya dan bisa dikatakan anak ini tidak sepenuhnya diinginkan karena hanya untuk semata-mata menolong anaknya yang sedang berjuang melawan penyakit tersebut. Ketika batu lahir saja Tali pusat anak itu sudah diambil untuk di donorkan kepada kakaknya. Lalu ketika tiba-tiba penyakit itu menyerang, mau tidak mau anak yang direncanakan ini yang bernama Anna harus siap sedia mendonorkan sum-sum tulang belakananya. kejadian itu terus menerus saja berulang sampai Anna menyadari akan haknya memiliki tubuh.

Akhirnya Anna berencana menyewa pengacara yang sangat terkenal di kotanya untuk membantunya mempertanyakan hak-hak yang seharusnya mutlak menjadi miliknya yaitu hak akan kebebasan tubuhnya sendiri. Lalu dengan berat hati ia menggadaikan kalung pemberian ayahnya yang diberikan kepadanya sebagai hadiah karena ia sudah kuat menahan sakit ketika sum-sum tulang belakangnya diambil untuk didonorkan kepada kakaknyayang bernama Kate.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun