Engkaukah itu cinta?
Yang memilih menepi dari riuh nan jauhnya jalanan panjang, lalu seketika jiwa hanya perlu pulang pada keyakinannya masing-masing menundukkan diri pada-Nya?
Engkaukah itu cinta?
Yang terpatah-patah melewati rimbunnya roda yang kian lengang memutari poros waktu, lalu memastikan bertahan mengumpal rindu di awal hari lantas menyemainya sepanjang hari?
Engkaukah itu cinta?
Yang rahasianya tersembunyi dari balik pelupuk derai tiap insan, yang apapun ialah ketetapan yang Agung, yang pada setiap malam heningnya menyusuri jiwa-jiwa yang menua terjaga?
Engkaukah itu cinta?
Yang akan terus merisai diri dengan percaya akan kuasa-Nya yang telah mengatur segala hal dalam detik yang terlalui?
Engkaukah itu cinta?
Yang terpadukan dalam teduhnya kelopak mata yang terlelap, lalu dengan elok-Nya menuntun hati agar terjaga penuh pada sisa waktu yang menyelubungi malam dengan meramu ampunan-Nya dan memintal banyak harap?Â
Engkaukah itu . . .Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H