Aku puasa tuh berat badan kok gak turun yah?
Kurang ngopi kamu….
Emang ngopi bikin kurus?
Jadi gini, kopi itu mengandung kafein. Kafein meningkatkan kadar hormone epinefrin dalam darah. Epinefrin berjalan ke jaringan lemak, mengirim sinyal pada lemak untuk memecah diri, dan mengeluarkan hasil pecahan lemak tersebut ke peredaran darah. Sehingga, lemak di tubuh tidak banyak bertumpuk.
Nah, dengan meningkatnya pemecahan lemak, maka metabolisme dalam tubuh kita juga meningkat. Dalam sebuah penelitian dibuktikan bahwa kafein dapat meningkatkan laju metabolism tubuh 3 – 11%. Laju metabolism yang cepat ini membantu kita untuk mengurangi berat badan.
Yang perlu diperhatikan, ada sebuah artikel dalam jurnal nutrition yang mengatakan bahwa semakin sering orang minum kopi, tubuhnya akan menjadi toleran dengan efek tersebut sehingga mekanisme yang dijabarkan dalam paragraf sebelum ini tidak terjadi.
Jadi, kita tetap harus memperhatikan jadwal minum kopinya. Jangan terlalu sering. Dari web nationalgeographic.or.id, dituliskan bahwa paling tidak minum kopi itu 2 kali seminggu untuk mendapat manfaatnya.
Katanya kalau lagi puasa gak boleh ngopi, ntar beser, trus jadi dehidrasi deh…
Iya sih, kafein memiliki efek diuretik (memicu pembentukan urin di ginjal), tetapi tidak semua orang mengalami hal itu. Secara teori, kafein sebanyak 350 mg baru bisa memiliki efek diuretika. Tiga ratus lima puluh milligram kafein setara dengan 2 – 3 cangkir brewed coffee.
Kalau ada yang jadi suka pingin buang air kecil setelah minum kopi, kemungkinannya orang tersebut ada dalam status hidrasi sehingga penambahan kopi segelas jadi pingin buang air kecil atau orang tersebut sangat jarang atau hampir gak pernah minum kopi sehingga tubuh menjadi sensitif terhadap kafein.
Sedangkan efek dehidrasi dari kafein muncul bila orang meminum 400 mg kafein tanpa dilarutkan. Untuk kafein yang terkandung dalam minuman, menurut penelitian tidak mengubah status hidrasi seseorang.