Di hari-hari lain, buah kurma memang ada. Tetap ada yang memperjual-belikannya walaupun tidak seheboh ketika bulan Ramadan. Ketika bulan Ramadan tiba, tiba-tiba semua orang menjual kurma dan semua orang menyediakan kurma.
Ada alasan penting mengapa kurma sangat menjamur di bulan Ramadan ketika semua muslim diwajibkan untuk berpuasa. Makan kurma ketika berbuka adalah sunah. Nabi Muhammad, dalam sebuah hadis, diriwayatkan berkata bahwa bila ada orang yang berpuasa, berbukalah dengan kurma.
Kurma adalah buah khas dari Timur Tengah, tempat gurun yang panas terbentang. Buah ini baru bisa matang sempurna bila ditanam pada suhu 40 – 50 C. Oleh sebab itu, walaupun di Indonesia tanahnya sangat subur sehingga tongkat, kayu, dan batu bisa jadi tanaman, buah kurma tidak bisa matang sempurna. Aku sempat bertanya-tanya, apakah bila Nabi Muhammad bukan orang Arab, akankah kurma menjamur seperti sekarang?
Yang pasti, kurma memang buah yang baik untuk berbuka puasa. Menurut the Islamic Bulletin, buah kurma dapat menyuplai energi dengan cepat dalam tubuh. Dalam buah kurma terdapat gula alami (glukosa, sukrosa, dan fruktosa), serat, dan karbohidrat. Kurma juga mengandung bermacam-macam asam amino yang membantu proses pencernaan. Lalu gula alami dalam kurma dengan cepat diserap oleh hati untuk diubah menjadi energi.
Selain itu, memakan buah kurma saat perut kosong dapat membunuh parasite yang ada di saluran cerna karena kurma memiliki antidotum yang potensial untuk menghambat pertumbuhan parasite tersebut.
Memakan kurma ketika berbuka puasa juga dapat mencegah orang makan terlalu banyak. Mengapa orang menjadi lapar? Karena suplai gula dalam darahnya kurang dan sel tidak mendapatkan gula dalam jumlah yang cukup. Memakan kurma dapat memenuhi suplai gula yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga rasa lapar akan segera berkurang. Sehingga orang tidak akan makan banyak-banyak lagi.
Karena alasan alasan tersebutlah, kurma sangat disarankan untuk dikonsumsi ketika berbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H