Tetangga sebelah rumahku adalah pengasuh anak berusia 3 tahun. Pukul 7 pagi anak asuh itu diantar oleh mamanya ke rumah sebelahku dan dijemput lagi pukul 9 malam. Kadang, anak itu menginap kalau mamanya sedang lembur atau ada kegiatan lain.
Anak itu kenal baik dengan aku dan suami. Kami sering menyapanya bila saat kami lewat dia sedang ada di depan rumah pengasuhnya. Kadang, kalau pintu rumahku terbuka, anak itu datang mencariku atau suamiku.
Buat kami berdua, berinteraksi dengan anak usia 3 tahun itu menarik. Anak dia sudah mulai bisa berbicara walaupun beberapa kata tidak diucapkan dengan jelas. Dia juga mulai bisa bercerita walaupun harus berusaha keras untuk mengerti ceritanya. Yang pasti, anak seperti sedang penasaran dengan segala sesuatunya dan banyak sekali bertanya.
Seperti kemarin, saat dia diantar oleh mamanya ke rumah sebelah, aku dan suamiku sedang sarapan di ruang depan dengan posisi pintu yang terbuka. Anak ini menghampir kami dan bertanya, "tante makan apa?"
"Makan nasi uduk," jawabku. "Kamu mau?"
Anak itu menggelengkan kepalanya.
"Itu apa?" tanya anak itu sambil menunjuk gelasku.
"Ini teh," jawabku lagi.
"Minum tante?" tanyanya lagi.
"Iya," jawabku.
"Kalau o-om minum apa?" tanyanya lagi.