Pertama, aku memberi pernyataan bahwa artikel ini bukan iklan, promosi, atau ulasan suatu produk kesehatan. Aku tahu, puasa itu menyehatkan. Tidak perlu tambahan multivitamin supaya bisa tetap beraktivitas di bulan Ramadan bagi yang menjalankan puasa.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa berpuasa membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, membantu menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan mental. Catatannya, kita melakukan puasa dengan benar. Bagaimana puasa yang benar itu?
Saat sahur, kita harus mengkonsumsi makanan kaya protein seperti daging atau ikan dan karbohidrat. Karena keduanya dicerna secara lambat oleh tubuh kita (karbohidrat komplek seperti gandum membutuhkan waktu 8 jam untuk dicerna oleh tubuh) sehingga kita tidak mudah merasa lapar. Namun karbohidrat tidak perlu dikonsumsi secara berlebihan saat sahur karena bukannya memberi tenaga, dia akan membuat kita merasa mengantuk dan malas.
Menu berbuka yang ideal adalah dimulai dengan kurma, kemudian sop, baru makan nasi dan lauk pauknya. Mengapa kurma? Karena buah kurma mengandung gula, serat, kalium, dan magnesium yang dapat dengan cepat diserap oleh tubuh sehingga dapat dengan dengan cepat mengembalikan energi yang turun selama berpuasa. Masalah sahur dan berbuka ini, aku pernah bercerita di sini.
Selain itu, penting juga untuk kita menjaga asupan minum kita. Walaupun kita bekerja di tempat ber-AC, kita tetap rentan terkena dehidrasi, lho. Apalagi yang bekerja di luar ruangan menantang panasnya cuaca Jakarta. Kadang saat berbuka puasa, air putih terasa pahit sehingga lebih menyegarkan minum teh manis.
Bukannya tidak boleh berbuka dengan teh manis, namun daripada teh manis atau sesuatu yang mengandung pemanis, sebaiknya kita mengawali buka puasa dengan minuman seperti air lemon (dengan sedikit gula) atau air kelapa. Air kelapa dan air lemon memiliki kandungan elektrolit yang dapat membantu kita merasa lebih segar saat berbuka puasa. Bila sudah tidak merasa pahit, jangan lupa kebutuhan air putihnya dipenuhi, ya.
Seperti yang aku katakan di awal tadi. Kita tidak perlu multivitamin tambahan selama berpuasa. Yang penting, kita bisa memenuhi asupan tersebut dari makanan kita. Vitamin dan mineral ada dalam buah dan sayur yang kita makan. Jadi selama kita memastikan bahwa setiap porsi sahur atau buka puasa kita terdapat buah dan sayuran, aku rasa multivitamin tambahan tidak lagi diperlukan.
Untuk menjaga semangat kita selama berpuasa, kita tetap dianjurkan untuk berolahraga. Olahraga dapat dilakukan secara ringan sambil ngabuburit sehingga ketika sudah lelah kita tidak terlalu lama menunggu buka puasa.
Jadi, masih bersemangatkan menjalani sisa hari Ramadan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI