Sejak aku merantau beberapa tahun lalu, aku sudah jarang pulang ketika hari raya idul fitri. Orang tuaku memahami kondisi itu. Sulit dapet cuti, tiket kendaraan yang susah didapat dan harganya menggila, serta banyak alasan lainnya. Toh aku selalu mengusahakan untuk pulang minimal 3 bulan sekali.
Lebaran tahun ini, aku pulang ke rumah orang tuaku di Jogja 2 minggu sebelum hari raya idul fitri dan kembali ke ibukota seminggu kemudian. Tanggung banget ya? Ini semua karena pertimbangan satu dan lain hal. Apalagi sekarang aku sudah punya suami. Tidak bisa memutuskan pergi secara mendadak. Semua harus dipikirkan matang-matang.
Suamiku masih bekerja hingga sehari menjelang lebaran (itu mungkin kalau di film natal, pemilik perusahaan akan didatangi oleh Peri Natal). Bahkan sehari setelah lebaran dia harus bertugas lagi. Jadi, lebaran ini aku akan menghabiskan waktu di Bekasi.
Sehari sebelum lebaran, aku berencana untuk bersih-bersih rumah. Jangan salah, aku selalu membersihkan rumahku secara berkala. Namun bersih-bersih rumah menjelang lebaran sepertinya waktu yang tepat.
Hari lebarannya, aku akan berkunjung ke rumah orang tua suamiku. Masih di Bekasi juga, sih. Tapi di daerah kabupaten. Agak kesanaan, deh. Jadi aku mudik dari kota ke kabupaten. Hahaha.
Sehari setelah lebaran, suamiku harus bertugas ke kantor. Aku mau berkunjung ke rumah simbah dan pakdhe di daerah Pondok Gede. Lumayan deh, ngicip-ngicipin kue.
Hari berikutnya, Hari Minggu, rencananya aku dan suamiku mau ke Bandung naik motor. Sebelum menikah, suamiku suka ikut touring motor gitu. Beberapa waktu lalu dia berkata ingin mengajakku bepergian keluar kota naik motor. Nah, mungkin inilah saat yang dirasa tepat.
Mau ngapain di Bandung?
Yang pasti kami ingin mencari jajanan. Kami ingin membeli batagor, siomay, cilok, kue yang sedang hits, dan banyak makanan lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H