Saat aku masih sekolah dulu, waktu masuk sekolah dimundurkan hingga pukul 8 pagi dari pukul 7 pagi. Dan sepertinya, jam pelajaran di sekolah negeri dipotong waktu belajarnya selama bulan Ramadan. Aku yang sudah lulus kuliah bertahun-tahun lalu tidak menyadarinya sampai ada kejadian pagi ini.
Pukul 9 pagi, aku mengantarkan suamiku ke Stasiun Bekasi. Di ujung gang, kami bertemu dengan seorang anak yang mengenakan seragam putih merah berdiri di depan rumahnya. Kakinya ditutupi oleh kaos kaki putih dan sepatu hitam. Rambutnya yang keriting dikucir 2. Di punggungnya tertempel tas ransel. Tampaknya, dia siap untuk pergi sekolah.
"Naura mau sekolah?" tanya suamiku.
Anak yang disapa oleh suamiku tidak menjawab. Beberapa kali dia menengok ke dalam rumah.
"Ke sekolah bareng sama tante, yuk..." kataku.
Anak itu lalu berteriak memanggil mamanya. Mamanya yang sedang sibuk di dalam rumah menjawab, "iya..."
 "Mama Naura, Naura ikut saya ya..." teriakku.
"Iya..." jawab Mama Naura.
Setelah itu, Naura sudah duduk di antara aku dan suamiku.
Kami lalu berkendara menuju SDN Bekasi Jaya V yang terletak di jalan Agus Salim. Jaraknya sekitar 2 km dari rumah kami.
Di depan sekolah Naura, banyak mobil dan motor yang berhenti. Polisi lalu lintas mengatur kendaraan yang jalan dan berhenti sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Kemungkinan, mobil dan motor itu yang mengantar anak-anak berangkat sekolah.