Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelayanan Informasi Obat: Ada Telepon, Angkat!

27 Oktober 2016   07:48 Diperbarui: 27 Oktober 2016   08:02 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ada yang bertanya, apa tugas apoteker di ruangan PIO, dengan ringan kami menjawab, “Angkat telpon.”
Sampai-sampai, Vicki punya jargon untuk kegiatan kami, “Ada telepon, angkat….” Sambil mengikuti gaya pembawa acara telekuis di TV.
“Suara telepon di ruang PIO itu ngeselin tau,” Kata Maya yang sudah pernah menjalani stase di PIO juga.
“Emang, ‘tulit… tulit…’ annoying banget.”timpalku.

Sebenarnya, di stase PIO kami tidak hanya belajar untuk mengangkat telepon tapi mengajari kami juga untuk berfikir dengan cepat. Selain itu, kami juga belajar jadi pustakawan. Untuk aku sendiri, aku jadi belajar cara membaca buku-buku tertentu.
Pernah suatu hari, aku didampingi seorang apoteker senior menjawab sebuah pertanyaan dari dokter anak.
“Nah, kalau untuk cari range aman untuk obat ini nyarinya dimana?” tanya apoteker tersebut.
“Di BNF for Children, Bu,” jawabku sambil bersiap mengeluarkan ponselku.

“Iya, tapi kita tidak punya BNF for children disini. Coba kamu liat buku apa yang kita punya disini,” katanya.
“Ada Pediatric and Neonatal Dosage Handbook ini, Bu,” jawabku setelah menelusuri rak buku di ruangan itu.
“Coba bawa kesini dan kamu cari jawabannya,” perintahnya.

Aku lalu mengikuti perintah tersebut. Mengambil buku dan kemudian mencari nama obatnya di halaman indeks. Apoteker yang mendampingiku melihatku dengan tatapan aneh.
“Kamu gak pernah pegang buku ini yah?” tanyanya.
Aku menoleh ke arahnya dan menggeleng.
“Ni lho mbak, kan halamannya warnanya beda-beda, warna beda ini mewakili kelompok huruf tertentu. Obat yang mau kamu cari huruf depannya apa, trus huruf keduanya apa, tinggal kamu cocokkan disini,” terang apoteker itu.

Aku melongo. Oh gitu yah? Ya mau bagaimana lagi, handbook seperti itu tidak terpegang olehku bentuk fisiknya. Aku lebih suka menggunakan e-book untuk buku-buku seperti itu. Tinggal klik search muncul deh halaman yang mau kita baca. Sehingga di waktu luangku dalam stase PIO, aku merasakan memegang buku-buku tersebut dan belajar cara membacanya yang tidak sekedar klik tombol search.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun