Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gudang Farmasi: Why are You So Annoying, Ma’am?

26 Oktober 2016   14:31 Diperbarui: 27 Oktober 2016   04:33 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Jadi, karena hari ini kalian sudah menyelesaikan semua bagian di gudang, dan sudah ada kelompok lain yang masuk di gudang, kalian gak perlu bantu pelayanan di sini. Tapi, kalian harus stand by dan siap dengan panggilan cito ya?” kata Bu Dita pada akhir diskusi.

“Siap, Bu,” Kataku.

Ketika Bu Dita pergi, Vicki lalu berkomentar, “Kok baik sih dia? Perasaanku jadi gak enak.”

Vicki agak sinis dengan Bu Dita. Beberapa kejadian yang terjadi selama beberapa hari ini menempatkan Bu Dita sebagai sosok yang menyebalkan bagi Vicki. Dimulai ketika Bu Dita tiba-tiba mengajak janjian diskusi pagi-pagi buta, hingga tugas-tugas dadakan yang pengerjaannya membutuhkan waktu lama.

Selesai diskusi Kami lalu menyelesaikan laporan dan tugas jurnal yang deadlinenya semakin mendesak. Jam 11.30, kami mulai kelaparan. Kami bertiga lalu ke warung bakso dan es teller yang dijual di warung tenda depan rumah sakit. Aku dan Vicki memesan es teller dan bakso komplit sedang Lela hanya makan bakso.

“Kalian sanggup ngabisin makanan sebanyak itu?” Tanya Lela.

“Sanggup donk.” Kataku. “Kita lapar.”

Saat es tellernya baru kusendokin sedikit-sedikit dan baksonya baru aku tiupin, ada whatsapp dari Maya yang katanya Bu Dita mencari kami karena ada tugas cito.

“Ih, makanku masih banyak…” kataku.

“Tugas cito apaan sih?” Tanya Vicki.

Aku lalu membalas whatsapp Maya dengan menanyakan jenis tugasnya. Maya hanya menjawab Bu Dita tidak bilang apa-apa hanya tugas cito.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun