Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagi Cerita di TBM Asy Syifa Pembangunan

4 April 2016   08:33 Diperbarui: 4 April 2016   08:48 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah naik bis, aku sampai di Cimareme jam 11 siang. Hari itu, niatnya aku mau jalan-jalan ke TBM Asy Syifa Pembangunan di daerah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Untuk sampai ke sana aku naik angkot Cimahi – Cililin yang sedang ngetem di sebrang rumah sakit karisma Cimareme..

“Pak, saya mau ke perempatan Cihampelas ya…” kataku pada supirnya.

“Ya neng.” Jawabnya.

“Jauh gak itu Pak?” tanyaku lagi.

“Jauh” jawabnya singkat.

“Banget?” tanyaku lagi.

“Banget.” jawabnya lagi.

Aku udah pasrah aja. Gak ngerti mau sampai di sana jam berapa. Gak apa Meta, udah niat ini. Kataku dalam hati pada diriku sendiri.

Tepat ketika adzan lohor berkumandang , pak supir angkot menurunkanku di perempatan yang kelihatannya lebih pantas disebut pertigaan. Dari situ aku lalu dijemput oleh A Rendy, pengelola TBM Asy Syifa Pembangunan.

Sampai di sana, sedang berkumpul kurang lebih 10 orang anak SD. A Rendy lalu menceritakan bahwa sebelum aku datang mereka sedang bercerita mengenai liburan sekolah mereka. Aku pun diperkenalkan pada anak-anak itu oleh A Rendy dan aku lalu mengobrol dengan mereka sambil mengeluarkan buku yang aku dapat dari bazar di sebuah toko buku. Anak-anak lalu mengambilnya dengan antusias.

“wah, bukunya bahasa Indonesia….” Kata seorang anak.

“wah, ada buku skateboard ma sepeda….” Kata anak yang lain.

“Di sini, buku buat anaknya sumbangan dari Asian Fondation, Teh. Jadi semuanya make bahasa Inggris. mereka gak pada ngerti. Makanya mereka girang banget dapet buku dari teteh. Makasih ya…” Bisik A Rendy padaku.

Aku lalu teringat pada Mbak Lutfi, salah seorang teman, ketika dia mengajakku dalam kegiatan berbagi buku. Dia bilang, supaya buku yang dibagikan bermanfaat, idealnya kami harus mendampingi tempat-tempat yang kami beri buku. Kami seharusnya ada di sana untuk membacakan dan menjawab pertanyaan anak-anak mengenai hal-hal dalam buku itu yang mereka tidak tahu. Buku memang sumber ilmu, tetapi mereka tidak bisa berdialog.

Aku lalu mengambil sebuah buku yang berbahasa Inggris tersebut dan menceritakan isi bukunya. Mereka mendengarkanku bercerita dengan seksama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang aku lontarkan terkait ceritanya. Mereka juga bisa menceritakan kembali cerita yang aku sampaikan.

Selesai aku bercerita, anak-anak lalu mengajakku untuk bermain musik. Aku yang sama sekali tidak mengerti musik hanya terbengong. Tetapi mereka lalu mengajariku bermain alat music pukul sederhana.

“Mereka ni nyenengin banget sih.” Kataku terharu.

A Rendy dan teman-temannya kemudian mengajakku ke sebuah acara dimana TBM Asy Syifa mendapatkan hadiah beberapa buah buku untuk tambahan koleksinya. Acara itu adalah acara motivasi untuk anak remaja yang dipandu oleh motivator ternama, Syafii Efendi.

Suatu hari, aku akan kesana lagi untuk berbagi cerita dengan membawa buku anak berbahasa Indonesia. Adakah yang tertarik untuk ikut berbagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun