Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat tahun 2022 dilaksanakan di Desa Wonorejo RT 21, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu dan bekerja sama dengan PT Arutmin Indonesia Site Satui. Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan suatu proses belajar mahasiswa program studi Kesehatan Masyarakat FK ULM di lapangan sebagai bagian dari kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM). PBL dilaksanakan sejak awal bulan Februari 2022 dan pada Senin (20/07/2022) mahasiswa kesehatan masyarakat kembali turun ke lapangan untuk melanjutkan PBL 2 dan 3. Kegiatan PBL terdiri dari PBL 1, PBL II, dan PBL III.
Kegiatan PBL I merupakan inti dari PBL yang lain karena merupakan fondasi awal di dalam menyusun program berikutnya. Pada PBL I, mahasiswa melakukan survei dan wawancara kepada masyarakat serta meminta data sekunder untuk mempermudah penentuan prioritas masalah agar intervensi yang akan diberikan dapat sesuai. Selanjutnya, PBL II akan menitikberatkan pada prioritas masalah dan intervensi program dan PBL III adalah untuk evaluasi dan monitoring program hasil kegiatan PBL dan melakukan perbaikan-perbaikan jika dianggap perlu.
Dari kegiatan PBL I yang dilakukan di Desa Wonorejo RT 21 didapatkan hasil prioritas masalah yaitu tingginya angka hipertensi. Hal ini dikarenakan faktor umur dan genetik dan juga masyarakat jarang mengecek tekanan darah, sering mengonsumsi makanan berlemak, dan merokok. Berdasarkan data survei yang didapatkan di RT 21 mayoritas yang mengidap hipertensi adalah masyarakat yang sudah berumur. Berdasarkan permasalahan tersebut mahasiswa PBL Kesehatan Masyarakat FK ULM melakukan kegiatan intervensi kepada masyarakat yaitu pemaparan materi dan pembuatan Pos Hipertensi.
Rangkaian kegiatan intervensi mahasiswa PBL Kesehatan Masyarakat ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Kepala Desa Desa Wonorejo dan juga masyarakat RT 21. Pembuatan Pos Hipertensi di RT 21 Desa Wonorejo sangat diapresiasi oleh masyarakat karena telah terbukti mampu mengurangi tekanan darah masyarakat. “Mbah kemarin waktu sudah ditensi tekanannya tinggi, jadi mbah suruh cucu antar ke puskesdes dengan bawa lembar hasil tekanan darah dari kalian jadinya sekarang tekanan darah mbah sudah turun banyak, makasih yah, minggu depan dating lagi tensi mbah” ucap Mbah saat mahasiswa melakukan monitoring.
Dengan terlaksananya kegiatan pemaparan materi mengenai hipertensi tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi, faktor risiko hipertensi, maupun tips mengontrol hipertensi. Sehingga dengan upaya tersebut mampu menyadarkan masyarakat untuk lebih tidak meremehkan hipertensi yang termasuk penyakit silent killer. Selain itu dengan adanya Pembuatan Pos hipertensi diharapkan mampu memfasilitasi masyarakat untuk mengecek tekanan darah, mengukur berat badan, tinggi badan, maupun mengukur lingkar lengan atas ibu hamil agar angka kejadian hipertensi di RT 21 Desa Wonorejo dapat menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H