Mohon tunggu...
Meisya Maulani
Meisya Maulani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Kesehatan Masyarakat

Meisya merupakan mahasiswi di Universitas Lambung Mangkurat dengan prodi Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bajakah Tumbuhan Ajaib Kesehatan

17 November 2021   12:27 Diperbarui: 17 November 2021   12:38 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis tumbuhan dan kekayaan alam yang melimpah. Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity karena memiliki hutan tropis terbesar kedua di dunia, memiliki lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat, namun hanya 1.000 jenis saja yang sudah di data dan telah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional hanya sekitar 300 jenis. 

Masyarakat di Indonesia mempunyai kebiasaan menggunakan obat tradisional sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai macam penyakit. Obat tradisional menggunakan bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, tumbuhan tersebut mengandung senyawa kimia yang dikenal dengan metabolit sekunder. 

Tumbuhan akar bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) merupakan salah satu tumbuhan yang secara empiris dimanfaatkan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan sebagai obat tradisional (1).

Di Kalimantan terdapat sejumlah tanaman hutan yang sudah diidentifikasi berpotensi sebagai bahan obat salah satunya adalah Bajakah. Bajakah memiliki nama ilmiah Spatholobus littoralis Hassk. Bajakah merupakan salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Kalimantan Tengah namun belum banyak dimanfaatkan. Masyarakat dayak sejak dahulu menggunakan tumbuhan akar bajakah sebagai obat untuk mengembalikan stamina saat beraktifitas di hutan dan untuk mengobati berbagai macam penyakit. 

Dalam bahasa Dayak, bajakah artinya akar bukan suatu spesies tertentu. Kayu bajakah merupakan tumbuhan dari genus Poikilospermum Zipp. Ex Miq yang banyak tumbuh di daerah Asia. Kayu bajakah digunakan sebagai tumbuhan obat yang bersumber dari tradisi dan kepercayaan masyarakat. Khasiat yang didapatkan dikarenakan adanya berbagai senyawa fenol di dalam tanaman tersebut. 

Bajakah semakin terkenal setelah diteliti 3 siswa Sekolah Menengah Umum dari Palangkaraya yang melaporkan hasil penelitian mereka pada sebuah ajang lomba international di Seoul, Korea Selatan, dan menyatakan bahwa bajakah dapat menyembuhkan penyakit kanker (2, 3).

Terdapat 2 macam bajakah yaitu bajakah kuning dan bajakah merah. Bajakah kuning dipercaya oleh masyarakat memiliki berbagai macam khasiat diantaranya untuk mencegah hipertensi, kolesterol, penyakit jantung, asam urat, mempercepat penyembuhan luka dan berbagai macam penyakit lainnya. 

Sedangkan bajakah merah diyakini dapat menurunkan risiko penyakit kanker dan tumor. Hal ini sejalan dengan penelitian Maulina dkk (2019), yaitu tentang Skrining Fitokimia Dan Bioaktivitas Ekstrak Akar Uncaria Nervosa Elmer (Bajakah) yang menyatakan hasil uji toksisitas baik terhadap ekstrak kulit bajakah maupun kayu akar berpotensi memiliki bioktivitas terutama sebagai antikanker. Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan, bajakah tampala telah menunjukkan hasil yang positif pada uji fenolik, flavonoid, tanin dan saponin (3, 4, 5).

Pada Bajakah terdapat senyawa fenolik. Senyawa fenolik adalah senyawa yang dapat memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan sangat diperlukan bagi penyembuhan dan pengobatan penyakit degeneratif seperti diabetes, kerusakan hati, peradangan, kanker, kardiovaskular, gangguan syaraf dan proses penuaan. 

Antioksidan sangat bermanfaat karena dapat menghambat radikal bebas. Antioksidan yang diproduksi secara alami memiliki kelebihan jarang memiliki efek toksik dibandingkan antioksidan sintetik. Bagian batang bajakah dipercaya mampu menghentikan pendarahan pada luka. Aktiftas antioksidan tanaman akar bajakah ini memiliki kategori sangat kuat, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C dan vitamin E (3, 1).

Daun, akar, kulit, tepung sari, nectar, bunga, buah dan biji merupakan tempat ditemukan adanya flavonoid dalam suatu tanaman. Flavonoid berfungsi sebagai antikanker, antioksidan, antialergi, antiinflamasi dan antihipertensi seperti dapat bekerja mencegah diabetes. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun