Mohon tunggu...
Meisya Maudy Zahrani
Meisya Maudy Zahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi Program Studi Gizi di Universitas Pendidikan Indonesia, dengan minat pada bidang kesehatan. Bersemangat untuk belajar dan berkembang melalui pengalaman akademis dan praktis, kolaborasi tim, serta Aktif terlibat dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan pengalaman bekerja part time yang memperkaya keterampilan n serta manajemen waktu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lebih Kenal Komunitas Malakarea, Mahasiswa P2MB Gizi UPI Gali Pemanfaatan Pangan Lokal di Desa Patrolsari

30 September 2024   22:36 Diperbarui: 1 Oktober 2024   01:34 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksplorasi hasil tani/dokpri

Patrolsari - Mahasiswa dari Program Studi Gizi Universitas Pendidikan Indonesia yang telah menjalankan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) berkesempatan untuk menggali informasi terkait komunitas petani dan pangan lokal yang ada di Desa Patrolsari pada Selasa, 24 September 2024.

Desa Patrolsari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Desa Patrolsari memiliki karakteristik fisik yang khas, terletak di kawasan pegunungan dengan tanah yang subur sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman. 

Di dataran rendah, padi tumbuh dengan baik, sementara di lahan yang lebih tinggi, sayuran dan tanaman hortikultura berkembang dengan subur. Selain itu, iklim dan cuaca di Desa Patrolsari sangat mendukung pertumbuhan tanaman pangan dan hortikultura (buah, sayur, serta tanaman hias).

Membangun komunitas petani yang tangguh dan berkelanjutan menjadi salah satu aspek penting dalam mendorong pertanian yang berkelanjutan di Desa Patrolsari. Hal tersebut dapat memperkuat komunitas tani, sektor pertanian dapat lebih optimal dalam memproduksi pangan berkualitas tinggi serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal. Maka dari itu, di Desa Patrolsari dibentuk suatu komunitas tani yang disebut Komunitas Malakarea.

Komunitas Malakarea ini didirikan pada tahun 2012 dan dikukuhkan oleh Dinas Pertanian pada Tahun 2014. Tujuan dibentuknya komunitas ini yaitu untuk memudahkan pendataan terkait jumlah petani, luas lahan, jenis tanaman, dan kebutuhan mereka dapat dikumpulkan dan dikelola dengan lebih efisien serta membantu anggota mendapatkan akses lebih mudah dalam mendapatkan bantuan benih berkualitas, pupuk, alat pertanian, dan dukungan teknis.

Malakarea berasal dari kata 'Malaka' yang berarti buah malaka dan 'Rea' yang berarti banyak. Jadi, Malakarea berarti kampung yang memiliki banyak buah malaka. Komunitas Malakarea ini memiliki anggota sebanyak 84 orang dan diketuai oleh Bapak Popon Wahyudin yang lebih dikenal dengan sebutan Bapak Ujang.

"Malaka th tina buah Malaka, Malaka berbiji. Di dieu mah teu aya, upami di kebon bapa mah aya tangkalna nya buah na g aya, sapertos tangkal asem, mirip-mirip asem lah rasa asam-asam na mah. Pami "Ra' mah bahasa kasar na mah loba jadi seueur, ah tos w malakara jadi seueur buah malaka dulu na mah." ujar Bapak Ujang dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/9/2024).

Jumlah anggota komunitas yang banyak membuat para petani jarang mengadakan pertemuan khusus. Namun, beberapa kegiatan dapat menjadi kesempatan untuk mengumpulkan para petani, diantara lain musyawarah pra-musim tanam, kegiatan penyuluhan, pemberian bantuan bibit dan pupuk, serta kerja bakti seperti pembuatan jalan dan perbaikan saluran air.

Komunitas Malakarea di Desa Patrolsari kini memiliki lahan pertanian yang luasnya mencapai 25 ha yang digunakan untuk berbagai kegiatan agrikultur. Lahan ini di bagi untuk 84 anggota komunitas berdasarkan hasil tani yang mereka garap.

"Ti dieu ka ditu teh Malakara, ka Posyandu. Pokokna sakuriling srang eta, anu wilayah kerja bapak teh terus ka ditu, ka sukamulya, ka RW 11. Aya 25 hektar th jumlah anggotana 84 orang."

Lahan ini dikelola secara kolektif oleh Komunitas Malakarea dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan, memperkuat ekonomi desa, serta melestarikan praktik pertanian berkelanjutan. Program pertanian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun