Mohon tunggu...
Meisya Dwiana
Meisya Dwiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa psikologi gen z

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terbentuknya Kepribadian Anak dari Pola Asuh Orang Tua

23 Januari 2023   22:13 Diperbarui: 23 Januari 2023   22:19 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haloo parents dan pembaca setia kompasiana!!

Taukah kamu pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor terpenting dalam terbentuknya kepribadian anak?

Pola asuh yang diberikan kepada anak itu bagai pepatah "Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai."

Faktanya, dengan pola asuh yang baik anak dapat memiliki kepribadian yang baik juga loh! Tapi sebaliknya, jika anak mendapatkan pola asuh yang salah, akan menjadikan anak dengan karakter yang buruk dan cenderung bermasalah.

waduhh jangan sampai ya moms!

Pendidikan bersifat seumur hidup dan merupakan tanggung jawab bersama baik orang tua, masyarakat, maupun pemerintah. Pendidikan keluarga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang merupakan sumber pendidikan utama bagi anaknya dengan diberikan pola pengasuhan yang diterapkan dalam keluarganya dan orang tua yang selalu memberikan terbaik untuk anaknya. 

Menurut Diana Baumrind (1967), pola asuh pada prinsipnya merupakan parental control yakni bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak-anaknya dalam perkembangannya menuju pada proses pendewasaan. 

Nah, pola asuh yang diberikan orang tua berperan penting dalam perkembangan anak secara fisik maupun kepribadiannya. Pola asuh menjadi suatu hal yang bersifat penting dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang anak untuk membentuk kepribadian serta perkembangannya menjadi sempurna di masa emasnya atau dapat disebut juga sebagai The Golden Age. 

Orang tua pada umumnya menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, tapi hal tersebut terkadang dapat menimbulkan kesalahan dalam pola asuh yang diterapkan ke anak-anaknya. Kesalahan yang dapat terjadi anatara lain:

  • Membebaskan anak dalam menonton tv atau main gadget, walaupun berniat baik untuk memberikan kebebasan dalam refreshing justru hal ini dapat membuat anak menjadi kecanduan dan tidak mengenal waktu.
  • Terlalu melindungi anak, istilah ini lebih sering disebut dengan strict parents dimana anak dibatasi dalam mengenal lingkungannya, hal ini justru dapat membuat anak menjadi merasa terkurung dan merasa ingin bebas sehingga dia menjadi pandai mencari alasan untuk berbohong.
  • Mengatur setiap pola hidup anak, terkadang orang tua merasa setiap apa yang ditentukan olehnya adalah hal yang baik untuk anaknya, padahal hal itu dapat membuat anak menjadi tidak percaya diri dalam menentukan pilihannya sendiri.
  • Menaruh ekspetasi yang tinggi terhadap anak, walaupun itu hanya sebatas harapan orang tua kepada anaknya, tetapi anaknya tidak menganggapnya seperti itu. Malahan menurut anak itu adalah tujuan yang harus ia capai karena tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.
  • Nilai akademik dianggap hal yang paling penting, melebihkan sesuatu hal yang bekaitan dengan akademik membuat anak tidak percaya diri dalam mengembangkan bakatnya, hal ini dapat membuat anak merasa kehilangan arah dan tidak memiliki passion.

Hal yang terkadang terlihat sepele di mata orang tua, bisa menjadi suatu hal yang penting bagi seorang anak. Maka dari itu sangatlah penting adanya komunikasi diantara anak dan orang tua agar anak dapat terbuka kepada orang tua serta orang tua dapat mengerti apa yang anaknya inginkan. Orang tua juga dapat melakukan dengan memberikan pola pengasuhan yang baik, berikut beberapa hal pola asuh yang dapat diterapkan orang tua:

  • Menciptakan lingkungan positif untuk anak, dengan lingkungan yang positif membuat anak dapat berkembang dengan baik.
  • Menghargai setiap hasil kerja keras anak, sekecil apa pun usaha anak jika orang tua memberikannya apresiasi itu membuat anak merasa berharga
  • Mendukung hal positif yang dilakukan anak, selama kegiatan yang dilakukan oleh anak adalah kegiatan positif dan bermanfaat anak akan merasa senang jika orang tuanya mendukung.
  • Hindari anak dari trauma psikis maupun fisik, jika kita melakukan hal yang membuat anak trauma hal itu akan membekas dan sulit untuk dihilangkan.
  • Tidak membandingkan anak dengan orang lain, jika orang tua selalu membandingkan anaknya dengan orang lain, hal ini akan membuat anak merasa tidak dihargai dan membuatnya tidak percaya diri.
  • Menciptakan hubungan komunikasi yang baik dengan anak, hal ini dapat membuat anak terbuka dengan orang tua serta membuat orang tua dan anak dapat saling mengerti apa yang diinginkannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun