Jawaban apa yang akan kau berikan jika ditanya apa yang sudah kau perbuat untuk bangsa dan negara? Atau jika dikatakan dalam sekrup yang lebih kecil, jawaban apa yang akan kau utarakan jika ditanya apa yang sudah kau lakukan untuk dirimu sendiri?
Manusia sejatinya tak luput dari kesalahan, tapi tak garang juga di bentuk melalui secercah harapan dan kebaikan. Namun, manusia: anak muda, pemuda, pemudi, adakah ruang sedikit di hati mu memikirkan apa yang akan terjadi pada bangsa ini jika masih sedikit kau pedulikan soal sistem yang terbelakang. Kita adalah harapan bangsa, saat ini dan nanti. Dunia tak sesempit itu untuk hanya sekedar memikirkan soal etika romansa klasik yang tak tahu ujung kebenarannya, memikirkan hal yang belum tentu punya nilai guna. Pernahkah kau mencari tahu bahwa mempelajari beberapa istilah yang hanya kau baca ketika di bangku sekolah lalu kau loak-an buku nya yang sekarang entah kemana. Marxisme, anarkhisme, fasisme, kapitalisme, liberalisme, sosialisme, nasionalisme bukan main serunya dipelajari dari sekedar romantisme belaka. Mari kesampingkan soal romansa itu, masih banyak ilmu agama belum terkuasa, ilmu pengetahuan belum terekam sempurna, sikap dan perilaku yang masih jauh dari rasa bermanusia. Belum jua, masalah bangsa, keluarga, bahkan perihal kita.
Perjuangan di depan mata,Â
tak akan berhenti,Â
selamanya,Â
hingga mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H