Hipertensi merupakan penyakit sekaligus faktor risiko penyakit lain yang banyak merenggut nyawa manusia. Menurut Kementerian Kesehatan tahun 2020, hipertensi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi disebut juga the silent killer karena sering terjadi tanpa keluhan dan kebanyakan penyebab kematian dari hipertensi terjadi jika sudah mengalami komplikasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang tahun 2018, hipertensi menjadi peringkat ketiga dengan kasus terbanyak setelah penyakit gastritis dan influenza. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Desa Rejosari, Kabupaten Malang, kebanyakan pengidap hipertensi merupakan ibu rumah tangga dan lansia. Sering kali mereka tidak sadar akan pentingnya perawatan dan pengecekan secara rutin tekanan darah mereka.
Untuk itu skrining kesehatan dini berupa cek kesehatan tekanan darah, pengukuran berat dan tinggi badan secara gratis serta edukasi hipertensi dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap penyakit hipertensi dengan upaya pencegahan dan perawatan yang diberikan. Dalam meningkatkan hal tersebut, penyuluh sekaligus penanggung jawab kegiatan program, Meisya Awaliahmunazila, yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Malang tahun 2020 dan bagian dari tim Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka Membangun Desa tahun 2022 bekerja sama dengan empat kader Desa Rejosari, Kabupaten Malang, pada hari Kamis (29/09) lalu.
Kegiatan berlokasi di Balai Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang ini dimulai pukul 08.00 – 10.00 WIB dengan dihadiri oleh 20 peserta yang didominasi oleh ibu –ibu dari empat balai dusun yang berbeda, yakni dusun Balewerti, Njeding, Kutukan, dan Krajan. Peserta yang telah hadir akan dipersilahkan untuk melakukan cek tekanan darah, pengukuran berat dan tinggi badan. Setelah semua peserta sudah melakukan cek kesehatan, diberikan waktu untuk pengisian pretest, kemudian pemaparan edukasi hipertensi dimulai.
Bertajuk “Cepat Tanggap Hadapi Hipertensi”, pemberian edukasi dimulai dengan penyuluh menjelaskan mengenai apa itu hipertensi, jenis, komplikasi, gejala, serta pencegahan dan perawatan hipertensi. Setelah dilakukan pemberian edukasi, peserta kembali diberikan waktu untuk pengisian post-test. Pretest dan post-test yang diberikan bertujuan untuk mengukur tingkat kepemahaman peserta terhadap materi yang diberikan.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan ini untuk menyadarkan masyarakat mengenai bahaya hipertensi apabila tidak segera dilakukan tindakan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih tanggap memeriksakan kesehatannya ke tenaga kesehatan ataupun fasilitas kesehatan terdekat. Adapun pemberian poster edukasi hipertensi yang nantinya akan dipajang di empat titik posyandu yang ada di Desa Rejosari. Hal ini bertujuan untuk selalu mengingatkan dan meningkatkan awarness masyarakat desa Rejosari terhadap penyakit hipertensi.
Pada akhir kegiatan, peserta berterima kasih kepada pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan atas ilmu yang telah diberikan dan berharap apa yang telah disampaikan dapat dipahami dan diimplementasikan dengan sebaik-baiknya, serta diharapkan menjadi program yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H