Mohon tunggu...
Meisya Ayulistya R
Meisya Ayulistya R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi Manajerial, Politeknik Negeri Semarang

suka musik suka kamu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Antara Harapan dan Kenyataan: Tantangan Pembelian Produk di Menfess Kampus yang Tidak Sesuai dengan Foto Promosi

20 November 2023   00:00 Diperbarui: 20 November 2023   00:09 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah gejolak dinamika mahasiswa dalam lingkungan kampus, lahirlah sebuah fenomena yang semakin berkembang pesat: menfess kampus. Menfess, singkatan dari "mention confess," menjadi wadah ekspresi anonim di dunia maya yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk berinteraksi, berbagi cerita, dan mempromosikan berbagai penawaran bisnis atau usaha. Fenomena ini menciptakan lanskap baru di mana mahasiswa dapat dengan kreatif membangun dan memperluas jejak bisnis mereka di tengah komunitas kampus yang serba terhubung. 

Dalam era digital dan media sosial, pembelian produk melalui menfess atau platform online telah menjadi tren yang semakin populer. Namun, munculnya isu pembelian produk yang tidak sesuai dengan foto pada pamflet promosi telah menjadi perbincangan hangat. Kekecewaan konsumen yang merasakan perbedaan antara harapan dan kenyataan dapat memiliki dampak negatif tidak hanya pada penjual, tetapi juga pada citra merek dan kepercayaan pelanggan. Artikel ini akan mengeksplorasi isu tersebut dan memberikan wawasan tentang bagaimana cara mengatasi isu yang beredar.

sumber : twitter
sumber : twitter
  • Peran Foto dalam Promosi, Pamflet yang menarik dan menggugah selera merupakan alat pemasaran yang sangat efektif. Konsumen sering kali tertarik untuk mencoba produk berdasarkan penampilan visual yang menarik pada pamflet promosi. Namun, ketika kenyataannya tidak sesuai dengan harapan, kekecewaan pun muncul.
  • Tantangan Komunikasi, Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan antara apa yang diiklankan dan apa yang disampaikan kepada konsumen. Proses persiapan produk, pencahayaan, dan editing foto dapat menciptakan gambar yang tidak sepenuhnya merepresentasikan produk asli. Oleh karena itu, penting bagi penjual untuk lebih jujur dan transparan dalam promosi mereka.
  • Dampak Negatif pada Kepercayaan Pelanggan, Isu ketidaksesuaian antara foto promosi dan produk nyata dapat merusak kepercayaan pelanggan. Kekecewaan yang terus-menerus dapat menyebabkan penurunan loyalitas konsumen dan meningkatkan peluang mereka untuk mencari alternatif lain yang lebih dapat diandalkan.
  • Tindakan Konstruktif, Untuk mengatasi isu ini, penjual dapat mengambil beberapa tindakan konstruktif. Pertama, menyajikan foto produk yang lebih realistis dan sesuai dengan kenyataan. Kedua, memberikan deskripsi yang akurat mengenai produk, termasuk ukuran, bahan, dan presentasi. Ketiga, merespons umpan balik konsumen secara positif dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
  • Peran Konsumen dalam Pengawasan, Konsumen juga memiliki peran dalam menjaga kualitas layanan. Mereka dapat memberikan umpan balik secara langsung kepada penjual dan membagikan pengalaman mereka secara online. Hal ini dapat menjadi tekanan positif bagi penjual untuk memastikan kualitas produk sesuai dengan apa yang dijanjikan. 

Dalam konteks ini, mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga pelaku bisnis yang aktif. Dengan kreativitas dan inovasi, menfess kampus menjadi lebih dari sekadar wadah untuk berkomunikasi, itu menjadi panggung untuk pertumbuhan bisnis dan wirausaha di kalangan generasi penerus. Artinya, menfess tidak hanya menciptakan percakapan, tetapi juga peluang-peluang bisnis yang tak terduga di tengah kehidupan kampus yang dinamis.

Isu pembelian produk melalui menfess yang tidak sesuai dengan foto promosi termasuk tantangan nyata dalam bisnis/penjualan online. Penting bagi penjual untuk membangun hubungan yang jujur dan transparan dengan konsumen, serta untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam meningkatkan kualitas layanan. Sementara itu, konsumen juga memiliki peran penting dalam memberikan umpan balik yang konstruktif, menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan transparan dalam dunia bisnis online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun