Oleh : Meisya Amelia (Mahasiswa Ekonomi Syariah Unpam)
M. Mualif selaku salah satu dosen agama Universitas Pamulang menjelaskan bahwa di era modern ini seorang dosen harus melek teknologi, di Jl. Witana Harja No.18b, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan Kampus 3 pada Rabu (27/03/2024). Karena sejatinya teknologi bukanlah hambatan bagi seorang dalam mengajar agama.
Menurut Mualif, sebelum mengajarkan mata kuliah kepada mahasiswa kita harus memberi penjelasan terlebih dahulu, “di awal kita kasih penjelasan tentang kurikulum, materi apa yang akan kita ajarkan selama satu semester ini, dari awal sampai akhir, kita harus menjelaskan biar mereka tahu capaian akhirnya apa, capaian pembelajaran, capaian pekuliahannya apa. Kemudian yang kedua, kita harus menjelaskan tujuan-tujuannya pekuliahan kita untuk apa, untuk membentuk akhlak yang baik, untuk menambah pengetahuan kita, keimanan kita. Yang goalnya itu materi yang diajarkan itu bukan hanya berlaku untuk teoritis saja, tapi sudah harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Mualif selaku salah satu dosen agama di Universitas Pamulang.
Mualif melanjutkan, bahwa pendidikan agama yang holistik dapat mencetuskan muslim yang moderat, “ islam yang holistik, Islam yang menyeluruh, Islam yang bukanhanya fokus terhadap kajian-kajian agama saja, dzikir,puasa, bukan itu tapi menyeluruh mulai dari sosialnya,ekonominya, peraturan di pemerintahannya, itu harus diajarkan semuanya, Islam yang holistik, Islam yang komprehensif, Islam yang menyeluruh. Pendidikan agama yang holistik, sehingga nanti munculah generasi-generasi muslim-muslimat yang moderat. Yang moderat bukan takut terhadap agama Islam, tapi yang moderat yangbisa beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi,” ujarnya.
Menurut Mualif seorang mahasiswa yang mengerti agama harus beradaptasi mengikuti era berkembangnya zaman, makannya sebagai dosen harus memilki seni tersindiri dalam mengajarkan mata kuliah agama kepada mahasiswa, “generasi Z yang mudah banget terpengaruh ini perlu seni mengajar yang baik lah, yang kompleks. Ini salah satu tantangan kita mengajar ke mahasiswa yang sudah melek teknologi, Sehingga kita sebagai dosen harus melek teknologi, walaupun kita ditugaskan mengajar agama, tapi nggak boleh merem teknologi, harus melek teknologi. Teknologi bukan jadi hambatan orang mengajar agama.” ungkap Mualif
Selanjutnya Mualif menerangka bahwa agama adalah salah satu petunjuk jalan Kebenaran, ”mahasiswa itu menganggap bahwa agama itu hanya seputar tentang ritualitas atau tentang simbol-simbol saja. Namun dari perilaku kita, tingkah laku kita, perbuatan kita, gerak diri kita itu bagian dari agama. Sehingga kita yakinkan kepada mahasiswa kita bahwa kita nggak bisa lepas dari yang namanya aturan agama, karena agama kita sebagai petunjuk jalan kebenaran. Maka dari itu kita meyakinkan ke mereka bahwa agama adalah salah satu petunjuk jalan kebenaran. Baik kita mau pengen sukses di dunia,pengen sukses di akhirat, itu dengan ilmu agama," paparnya.
Dengan meyakinkan bahwa agama sebagai petunjuk jalan kebenaran itu sangat penting karena kita sebagai seorang manusia tidak dapat terlepas dari agama, dari agama sendirilah yang dapat membuat kita suskes atau tidak. Kalau kita berpegang teguh kepada agama kita akan ditunjukkan oleh Tuhan kita jalan-jalan yang benar, Yang nantinya kita akan lebih arif dalam kehidupan kita, lebih dapat mengontrol perkataan kita, dapat mengendalikan perbuatan kita, dan tingkah laku kita.
Maka dari itu seorang dosen harus memiliki seni mengajar dalam mengajarkan mata kuliah agama kepada mahasiswa yang sudah lebih melek terhadap teknologi tepatnya pada mahasiswa generasi z. karena agama adalah salah satu petunjuk jalan kebenaran, dan jadilah seorang muslim yang moderat yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.
