Magelang - Mahasiswa KKN Unnes di Desa Gandusari bekerja sama dengan Yuli Setiawati (47), Kanit Bintibsos Satbinmas Polres Magelang Kota, dalam melaksanakan Progja Wanita Agen Pancasila pada Sabtu (20/07/24). Program ini difokuskan kepada ibu-ibu dengan memberikan pelatihan keterampilan pembuatan wig (rambut palsu). Hal itu ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan menghasilkan output berupa skill untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.
“Kami melihat bahwa masyarakat di Desa Gandusari memiliki keterampilan yang sangat baik. Banyak produk UMKM yang sudah berkembang di sini, seperti batik, besek, makanan ringan, beras berkualitas tinggi, hingga kopi,” jelas Fani, perwakilan Tim KKN. "Pelatihan pembuatan wig ini kami pilih karena melihat potensi yang sangat tinggi untuk menjadi sumber penghasilan baru bagi para wanita di desa ini yang saya lihat juga memiliki pemikiran yang terbuka,” tambahnya.
Kedekatan Yuli dengan masyarakat setempat membuat Tim KKN Unnes tertarik untuk menjalin kolaborasi yang kemudian disambut olehnya. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat memberikan keterampilan bagi ibu-ibu sebagai sumber pendapatan baru sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Yuli juga menggaet pengrajin wig yang bekerja untuk PT Sunchang, sebuah perusahaan di Wates, Kulonprogo, untuk menjadi pelatih sekaligus menyediakan alat-alat pembuatan wig. Para peserta diberikan bimbingan intensif selama 2-3 hari atau hingga mahir, dengan target hasil yang akan diambil oleh perusahaan tersebut untuk dijual.
Uni (33), salah satu pelatih mengatakan bahwa ia terbiasa mengajak ibu-ibu di berbagai daerah yang sekiranya membutuhkan tambahan penghasilan untuk ikut membuat wig. “Adanya program kerja ini membuat saya bisa bertemu dengan lebih banyak ibu-ibu yang bisa diajak untuk membuat wig. Alhamdulillah yang hadir sekitar 20 orang dan mereka antusias sekali,” ucapnya.
Uni juga berharap bahwa setelah terampil, peserta dapat langsung memproduksi wig secara mandiri. “Harganya berkisar antara Rp70.000 hingga Rp80.000 per unit. Kan, lumayan untuk tambah-tambah pendapatan,” pungkasnya.
Salah satu peserta, Nining (33), mengungkapkan bahwa ia tertarik mengikuti pelatihan tersebut karena melihat peluang untuk menambah penghasilan. "Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini, saya bisa bekerja dari rumah dan menambah pendapatan keluarga," ungkapnya.
Tasor, kepala dusun Campursari A yang menyediakan gazebo dusun sebagai tempat pelatihan mengaku bangga dengan adanya pelatihan tersebut. “Saya senang melihat sinergi yang kuat antara KKN Unnes dan instansi kepolisian dalam memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan, sehingga mereka tidak hanya memiliki keterampilan baru tetapi juga mampu berkontribusi lebih dalam perekonomian desa,” pungkasnya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H