Wisuda UPH XXVIII Kopertis III Optimis UPH Siap Berkompetensi Menghadapi MEA dan Persaingan Internasional

5 Desember 2015 UPH menggelar Wisuda XXVIII dengan tema “Grow Deeper”.  Dalam Wisuda ke-28 ini UPH mewisuda 766 winisuda terdiri dari 406 Winisuda S1, 197 winisuda S2, 2 Winisuda s3, 162 winisuda dengan gelar Corban University, 2 winisuda bergelar dari Newcastle University, dan 27 winisuda dengan gelar dari Beijing University.

Pada wisuda kali ini, hadir untuk menyampaikan pesan kepada para winisuda diantaranya Rektor UPH, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak M.Eng.Sc., Putut Pujogiri SH. MH., Sekretaris Pelaksana Koperti Wilayah III, mewakili Kopertis Wilayah III, Dr. (Hon) James T. Riady, Founder UPH dan Christian Apologist Dr. Ravi Zacharias.

Dalam pidato yang disampaikan dihadapan winisuda dan undangan, Putut Pujogiri menyatakan optimisme terhadap upaya yang sudah dilakukan UPH untuk menyelenggarakan pendidikan yang membangun budaya akademik yang mengembangkan kompetensi mahasiswa, sehingga menghasilkan lulusan yang siap menghadapi MEA dan persaingan internasional.

Putut Pujogiri

Lebih lanjut, Rektor UPH, DR. (Hon) Jonathan L. Parapak menyampaikan harapannya kepada winisuda agar menjadi agen perubahan dan pembangunan yang dibutuhkan bangsa.  Sejalan dengan tema Wisuda XXVIII “Grow Deeper” Rektor mengharapkan tema ini mampu menginspirasi kita semua agar semakin bertumbuh dalam iman dan atas dasar pengetahuan yang sejati dan iman kepada Tuhan.

Founder UPH Dr. (Hon) James T. Riady juga menyampaikan pesan kepada winisuda untuk betul-betul memikirkan konsep sukses yang sebenarnya dan mendorong winisuda untuk menjadi dampak bagi bangsa.

Dalam wisuda ini juga disampaikan pesan rohani oleh Christian Apologist Dr. Ravi Zacharias. “Tetaplah dengan keteguhan hati dan temukan apa panggilan kalian. Mungkin nanti kalian akan menerima banyak penolakkan, tantangan dan kegagalan tapi jangan salah mengartikan kegagalan tersebut karena Tuhan punya rencana indah bagi hidup kita masing-masing,” Pesan Ravi.

Ravi juga menjelaskan bahwa momentum wisuda ini adalah sebuah peritiwa yang menjadi tonggak sejarah yang pada suatu hari kelak akan membuat kita semua berpikir apa saja yang telah kita lalui. Untuk memberikan gambaran mengenai keteguhan hati, Ravi juga memberikan contoh melalui kisah yang ada di kitab Kisah Para Rasul 9 mengenai Stevanus yang harus mati martir, tapi tetap mengabarkan injil kepada orang yang akan menyabut nyawanya.

Bagi Ravi keteguhan hati adalah sesuatu yang berakar dalam hati nurani kita dan tidak dapat diubah tanpa mengubah jati diri kita. Sehingga ketika menyebutkan tema “Growing Deeper” artinya adalah bertumbuh lebih dalam, dan berbicara tentang bagaimana memastikan bagaimana keyakinan itu sungguh menguasai dan memiliki kita.