Pentingnya meningkatkan kebiasaan dan minat membaca anak bangsa sejak dini demi memajukan kecerdasan bangsa, disadari oleh kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Service Learning Community (SLC) Universitas Pelita Harapan (UPH).Â
Untuk itu SLC UPH membuat satu gerakan 'Mari Membaca' dengan tema 'Kebudayaan' yang dilakukan di SDN Kelapa Dua III yang terdiri dari 2 program yaitu program renovasi perpustakaan dan pengumpulan buku pada 26 Maret -- 13 April 2018 di UPH Lippo Village untuk disumbangkan ke SDN Kelapa Dua III.Â
Gerakan ini memang sederhana, namun mereka berharap dari kegiatan sederhana ini dapat membuat satu perubahan kecil yang dimulai dari SDN Kelapa Dua III.Â
"Gerakan 'Mari Membaca' terdiri dari beberapa fase. Untuk renovasi sendiri terdiri dari 2 fase yang berlangsung pada rentang waktu 10-31 Maret 2018. Fase pertama, tim SLC UPH melakukan renovasi awal perpustakaan dengan melakukan pengerokan tembok perpustakaan. Fase kedua dilakukan melalui kolaborasi SLC UPH dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (HMPS DKV) UPH untuk mengecat dan membuat desain menarik bertemakan kebudayaan Indonesia dengan tujuan untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia. Setelah proses renovasi selesai, SLC UPH melakukan launching untuk meresmikan perpustakaan sekaligus memberikan 500 buku yang sudah terkumpul dari mahasiswa UPH, pada 7 April 2018," jelas Natasha Sie -- Â Kordinator Program Mari Membaca 2, Mahasiswa Hukum 2016.
Natasha juga menambahkan bahwa gerakan 'Mari Membaca' merupakan program tahunan dari Divisi SLC UPH yang dibuat sebagai respon mahasiswa UPH SLC untuk menanggapi rendahnya minat membaca anak-anak di Indonesia.Â
Sebelum 'Mari Membaca 2' ini, Tim SLC UPH juga telah menyelesaikan gerakan 'Mari Membaca 1' pada Juli 2017, dengan melakukan renovasi perpustakaan dan melakukan penyuluhan tentang sistem pengelolaan perpustakaan kepada guru-guru SDN 1 Ranca Buaya yang difasilitasi oleh Perpustakaan Johannes Oentoro UPH.
"Kami  berharap agar apa yang telah dilakukan ini berdampak dalam peningkatan minat baca anak-anak dan juga agar sistem pengelolaan perpustakaan dapat berlanjut dan terjaga dengan baik. Kedepannya kami dari tim SLC UPH juga ingin dapat terus menggalakan program ini dan bisa menemukan tempat atau sekolah lain untuk sebagai tempat kami melayani dan menjalankan program ini" ungkap Natasha. (mt)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H