Jadi dari hal itulah art bermanfaat, selain dapat dinikmati, art juga berguna sebagai alat eksistensi diri, dan yang lebih penting sebagai terapi khususnya bagi mereka yang sulit mengkomunikasikan diri secara verbal, yang bisa dikarenakan trauma atau kondisi tertentu.
Seminar ini diikuti oleh berbagai latar belakang peserta, baik mahasiswa, ibu rumah tangga, guru, pemusik dan profesi lainnya. Salah satu peserta Imelda Murti, Alumni Fakultas Ilmu Seni UPH 2002, yang juga seorang Ibu rumah tangga dan guru privat musik, menyampaikan alasan mengikuti seminar ini karena rasa ingin tahu bagaimana metode terapi ini dapat dipakai untuk menangani anak berkebutuhan khusus.
Sementara Monica Subiantoro melihat ketiga bidang ini --play,music and art- merupakan bidang yang saling beririsan. Kolaborasi ketiga bidang ini sangat efektif untuk proses therapeutic. Karenanya ia aktif berkolaborasi dengan pakar di bidang play dan art melalui kegiatan  seminar bersama atau workshop, sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai pemanfaatan ketiga bidang ini dalam kegunaan art, music, dan play dalam terapi. Harapan kami melalui seminar ini juga dapat menarik minat orang-orang yang ingin mempelajari bidang ini dan terjun ke profesi creative arts therapy yang masih terbuka lebar. (tm/rh)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H