Mohon tunggu...
Mei Rina Dewi
Mei Rina Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Guru Idaman bagi Siswa, Pentingkah?

19 September 2022   07:00 Diperbarui: 19 September 2022   07:09 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya menjadi istri atau suami idaman saja yang penting, akan tetapi menjadi guru idaman bagi siswa tidak kalah penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Oleh karena itu, selain memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, menjadi guru harus memiliki kecerdasan dalam membangun hubungan yang harmonis dengan murid saat melaksanakan pembelajaran di kelas. 

Hal ini agar suasana kelas terasa menyenangkan dan tujuan dari pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik. Namun sayangnya, masih banyak guru yang melupakan akan pentingnya hal ini. Mereka merasa bahwa kasta guru lebih tinggi daripada siswa karena memiliki ilmu dan pengalaman lebih banyak. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya kesenjangan antara guru dengan siswa.

Tugas guru bukan hanya masuk ke kelas, menjelaskan materi, dan memberikan tugas kepada siswa. Namun, guru juga harus memastikan muridnya dapat memahami materi yang sudah disampaikan dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun suasana kelas yang menyenangkan, ketika kelas terasa menyenangkan siswa juga akan merasa senang dan bersemangat saat menerima materi. 

Hal ini dapat memberikan peluang yang besar untuk siswa dapat memahami materi dengan baik. Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru agar bisa membangun suasana kelas yang menyenangkan sehingga bisa menjadi guru idaman.

Pertama, menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran sendiri merupakan sebuah kerangka yang sudah disusun sebelumnya secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar. Di abad 21 ini embelajaran yang baik bukanlah pembelajaran yang hanya berpusat pada guru saja, melainkan juga melibatkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. 

Hal ini diharapkan agar siswa mampu menjadi aktif dan memiliki keterampilan 4C (communication, critical thinking, collaboration, creativity and innovation). Ada banyak jenis model pembelajaran yang menarik dan menjadikan siswa sebagai tokoh utama dalam kelas, problem based learning, talking stick, snowing throwball, dragon ball dan masih banyak lagi.

Kedua, menggunakan media pembelajaran yang menarik. Buku dan modul merupakan beberapa contoh media yang sudah digunakan selama berpuluh-puluh tahun oleh guru. Di era digital ini, banyak siswa lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk menatap layer gadgetnya daripada membaca buku. Hal ini dapat terjadi karena gadget lebih menarik daripada buku. 

Gadget dapat memberikan warna, tampilan, gambar, suara bahkan video yang menarik perhatian penggunanya. Berbeda dengan buku yang hanya menyuguhkan deretan angka dan huruf. 

Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang mampu menampilkan gambar, suara, video dan tulisan yang menarik seperti e-modul interaktif, yaitu media yang beirisi bahan materi, metode, dan soal-soal yang disusun sedemikian rupa ke dalam unit pembelajaran terkecil, yang disajikan dalam bentuk elektronik, dimana didalamnya terdapat audio, video, dan animasi yang dapat membuat siswa lebih interaktif. 

Dengan harapan siswa menjadi lebih tertarik belajar dan memahami materi lebih mudah melalui e-modul tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun