Mohon tunggu...
Meirehazade Ayu Nurani
Meirehazade Ayu Nurani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi

Mahasiswa Gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Pengetahuan Gizi terhadap Kesehatan

12 Januari 2024   17:51 Diperbarui: 13 Januari 2024   21:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengetahuan gizi adalah aspek penting dalam menjalani gaya hidup sehat. Hal ini mencakup pemahaman tentang berbagai komponen makanan, dampak makanan pada tubuh kita, dan bagaimana membuat pilihan makanan berdasarkan informasi yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan. Memiliki pemahaman yang kuat tentang gizi sangat penting untuk membuat keputusan yang sehat tentang makanan yang kita konsumsi dan dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan kita secara keseluruhan. Hasil penelitian Zerlina & Humayrah (2023) menunjukkan bahwa sebagian besar (>50%) responden mempunyai dengan status gizi normal memiliki pengetahuan gizi cukup dan kategori sadar gizi dan kesehatan sedang. Informasi gizi merupakan informasi tentang konsep dan proses yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan, termasuk gizi dan penyakit, pangan sebagai sumber zat gizi esensial, serta saran dan rekomendasi pola makan. Informasi gizi dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang dalam memilih makanan yang bergizi untuk dikonsumsi agar memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh.

Pengetahuan tentang gizi seimbang berpengaruh dalam mengontrol indeks massa tubuh. Pengetahuan tentang gizi seimbang dapat mendorong seseorang untuk mengonsumsi berbagai makanan yang menyediakan semua gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang tepat. Hal tersebut penting dalam proses manajemen berat badan untuk menjaga indeks massa tubuh tetap normal. Hasil penelitian Wulandari et al. (2021) menunjukkan bahwa rata-rata mahasiswa dengan pengetahuan gizi rendah memiliki tubuh yang kurus (42,71%) sedangkan rata-rata mahasiswa dengan pengetahuan gizi tinggi memiliki tubuh yang normal (43,91%). Hal ini sejalan dengan penelitian Hanifah & Nandiyanto (2022) yang menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan tentang gizi dapat menyebabkan kesulitan dalam memilih makanan bergizi, yang dapat mempengaruhi indeks massa tubuh (IMT). Dari penelitian tersebut, telah ditemukan bahwa indeks massa tubuh meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan gizi.

Pengetahuan tentang gizi seimbang dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Semakin mudah bagi seseorang untuk memperoleh informasi, jika mereka terdidik. Gizi seimbang mengacu pada mengkonsumsi berbagai makanan yang menyediakan semua zat gizi yang diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dalam jumlah yang tepat. Hal ini penting untuk menjaga status gizi dan kesehatan secara keseluruhan. Penelitian yang dilakukan oleh Frisda et al. (2022) pada anak usia sekolah menemukan bahwa pendidikan melalui video pembelajaran tentang hubungan antara BMI dan gizi seimbang menyebabkan peningkatan pengetahuan siswa. Penelitian Nuryanto et al. (2014) juga menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan gizi sebelum diberi pendidikan gizi sebesar 66,46% meningkat menjadi 71,61%. Pendidikan dapat memperluas pengetahuan seseorang, dan seiring dengan bertambahnya pengetahuan, perubahan perilaku positif dalam menerapkan pola hidup sehat dapat terjadi.

Pendidikan gizi dapat mendorong seseorang untuk menjalani pola hidup sehat. Pendidikan gizi penting karena dapat memelihara kebiasaan makan serta pola hidup yang sehat, sehingga status gizi dan kesehatan meningkat. Pendidikan gizi yang berkualitas dapat berkontribusi dalam mempertahankan status gizi yang baik. Seseorang dapat terdorong untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dari pendidikan gizi kedalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal memilih makanan. Hasil penelitian Jauziyah et al. (2021) menujukkan bahwa individu dengan pengetahuan gizi kurang lebih banyak memiliki kebiasaan makan yang kurang sehat, sedangkan kebiasaan makan yang sehat dimiliki oleh individu dengan pengetahuan gizi yang baik. Kebiasaan makan yang baik meningkat seiring meningkatnya pengetahuan. Pendidikan gizi yang dirancang dengan baik dapat membantu masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat melalui peningkatan kesadaran, keterampilan, dan motivasi.

Selain itu, pemahaman gizi dapat membantu dalam pencegahan beberapa penyakit kronis. Misalnya, menyadari bagaimana gula mempengaruhi tubuh dapat membantu orang membatasi konsumsi gula dan menurunkan kemungkinan menderita penyakit seperti diabetes dan obesitas. Penelitian Sumartini & Hasnelly (2019) menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara pengetahuan gizi, pola konsumsi, dan status gizi. Ada juga hubungan antara pola asupan yang buruk dan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal, yang meningkatkan risiko penyakit kronis. Tingkat pemahaman gizi mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang saat memilih makanan, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan.

Pengetahuan gizi dapat berpengaruh terhadap penurunan risiko penyakit kronis. Kebiasaan makan yang buruk dan berlebihan dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskuler, dan kanker. Dengan adanya pengetahuan gizi, seseorang dapat mengubah pola makan ideal untuk meningkatkan kesehatan guna mencegah risiko terkena penyakit kronis. Hal ini sesuai dengan penelitian Schulze et al. (2018) yang menyatakan bahwa pola makan sehat yang menekankan pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, minyak nabati, dan ikan serta meminimalkan daging merah, daging olahan, dan gula tambahan dikaitkan dengan penurunan risiko kejadian kardiovaskular, kanker, dan diabetes tipe 2. Banyak penyakit kronis yang dapat dicegah pola makan sehat, melakukan aktivitas fisik, dan menjaga berat badan yang wajar. Pengetahuan gizi dan kesehatan diperlukan dalam pencegahan penyakit kronis agar penerapan pola hidup sehat lebih maksimal.

Mengetahui dasar-dasar gizi memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang baik tentang apa yang mereka makan dengan memberikan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami kandungan gizi makanan dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi tubuh kita. Penelitian Stevani et al. (2021) menunjukkan bahwa pengetahuan gizi dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan hal yang baik dan tidak baik bagi kesehatan mereka. Misalnya, memahami perbedaan antara makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak penting dalam merancang diet secara keseluruhan. Pengetahuan dasar gizi ini juga membantu dalam mengidentifikasi vitamin dan mineral mana yang penting untuk kesehatan yang optimal dan di mana menemukannya di sumber makanan.

Dengan memahami konsep asupan kalori versus pengeluaran kalori, seseorang dapat membuat keputusan sadar tentang ukuran porsi makanan. Hal ini juga membantu dalam membedakan antara makanan padat gizi yang menyediakan nutrisi penting dan makanan berkalori kosong yang memberikan sedikit atau tidak ada nilai gizi. Dalam penelitian Rohani (2023) sebagian besar subjek yang memiliki pengetahuan gizi kategori cukup (74,3%) mengenal makanan sumber energi yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh sehingga memiliki status gizi yang normal. Pemahaman mengenai kandungan kalori dalam makanan berperan penting dalam menjaga berat badan tetap ideal karena membantu dalam mengatur kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun