Pertumbuhan pesat teknologi dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Salah satu inovasi terbaru yang menggebrak adalah pengembangan Chat Generative Pre-trained Transformers (GPT). Chat GPT sendiri sebuah chat bot yang menggunakan kecerdasan buatan untuk melakukan sebuah interaksi berupa teks yang dapat membantu manusia untuk mempermudah tugasnya.Â
Meskipun awalnya diperkenalkan sebagai alat bantu komunikasi, Chat GPT telah berkembang menjadi lebih dari sekadar itu. Lalu sejauh mana perkembangan Chat GPT telah mendisrupsi berbagai aspek kehidupan Masyarakat?
Komunikasi dan Pelayanan Pelanggan
Menurut pendekatan Natural Language Processing (NLP) percakapan dalam program chatbot seperti percakapan antar manusia dapat dilakukan melalui koneksi internet, sehingga memudahkan pengguna untuk mengobrol dengan chatbot kapan saja dan dimana saja.Â
Salah satu contohnya adalah layanan penggunaan chatGPT yang merupakan dasar untuk berkomunikasi dengan pelanggan melalui kecerdasan buatan dengan kemampuan menghasilkan respon yang cepat dan ketersediaan data yang luas.Â
Pendidikan dan Pembelajaran
Dalam Era Education 4.0 ChatGPT menjadi wadah pengembangan yang dapat menghasilkan sebuah artikel ilmiah, essay, ataupun buku dalam dalam waktu yang relative cepat dengan tata bahasa yang baku dan terstruktur dengan baik.Â
Meski demikian, banyak perdebatan terhadapan penggunaan ChatGPT terhadap Pendidikan. Banyak yang menyebutkan bahwa penggunaan ChatGPT dalam pembelajaran tidak mendukung proses problem solving terhadap murid yang menjadi modal menuju kejayaan dalam akademis dan kehidupan.
Pekerjaan dan Produktivitas
Banyak pekerjaan rutin yang dapat diotomatisasi dengan bantuan Chat GPT. Â Hal ini telah memberikan peluang untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan emosional dan kreativitas manusia.Â
Namun, hal ini berdampak bagi pemerataan pekerjaan atau sumber daya manusia yang akan semakin tergantikan oleh Chat GPT yang harus kita antisipasi karena hal tersebut juga akan selaras dengan krisis ekonomi akibat pengangguran karena kurangnya pemerataan pekerjaan bagi sumber daya manusia.