Mohon tunggu...
Meinita ULiza
Meinita ULiza Mohon Tunggu... -

bercerita dan bercintalah dengan kata-kata :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Serba salah jadi "Perempuan"

15 April 2013   09:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:10 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi perempuan itu serba salah. Salah ucap dibilang perempuan "comel" salah berpakaian dibilang "jablay". Ada yang berbeda dgn bentuk tubuh dibilang "udah gk perawan". Terlalu ramah dengan lawan jenis dibilang "menel",   cuek dibilang "sombong lah, sok cantik lah"  lantas apa benarnya lagi kita jadi kaum hawa dimuka bumi ini klo semua gerak-gerik kita penuh dengan tafsiran negatif ? apakah kita perempuan sudah gak bisa lagi bergerak sesuai dengan keinginan dan gaya kita sendiri.

Semua memang punya aturan dan normanya masing-masing, dan itu memang harus dipatuhi. tapi bukan berarti membatasi gerak kita sebagai kaum yang penuh dengan keterbatasan dalam segala hal terutama gerak-gerik. kaum lelaki juga punya batasan dalam hidup, tapi gak sepelik wanita. kebanyakan kaum lelaki hanya melihat para wanita dari sisi kenyamanan mereka saja. dipandang tidak sedap atau terasa mengganggu semua akan menilai dengan penilaian nya masing-masing. bahkan banyak yang menilai hanya dengan sudut pandang estetika saja tanpa memahami keadaan yang sebenarnya. mereka gak pernah tau sulitnya jadi "perempuan". kaum perempuan selalu berusaha menyajikan dirinya agar tetap indah dipandang siapa saja.  bersahaja dimata siapa saja, baik yang berhijab atau tidak. tapi sering kali diartikan berbeda. kesalahan yang dilakukan segelintir wanita yang berusaha menarik perhatian sekitarnya tapi dengan cara dan sikap yang kurang tepat, menimbulkan persepsi bahwa wanita yang seperti itu adalah "perempuan tidak baik" bukanlah itu yang ingin mereka sandang, mereka hanya berusaha mendapatkan perhatian yang lebih dari sekitarnya. tapi cara dan sikapnya memang kurang tepat. Pelecehan pada wanita begitu marak terjadi, itu karena cara pandang mereka terhadap wanita masih sangat kerdil dan menganggap wanita itu makhluk yang lemah yang dengan mudah disakiti, dianiaya dan di intimidasi yang kemudian sangat mudah memaafkan. Lihatlah, berapa juta wanita yang menjadi korban perselingkuhan, baik itu dalam masa pacaran atau sudah menikah. Lihatlah, berapa juta wanita yang menjadi korban kekerasan hanya karna mereka tidak kuasa untuk melawan ? kemudian dengan mudahnya wanita-wanita hebat itu memberikan "maaf" dengan alasan, Tuhan saja "Maha Pengampun". tidak kah mereka memikirkan luka perasaan dan phsycis nya kaum wanita ? tidak kah mereka yang selalu menyakiti wanita berfikir kalau wanita didunia ini hanya menjadi korban ketidak adilan, apakah akan masih berlangsung kehidupan di dunia ini? penghasil makhluk bernama "manusia" yang dititipkan Tuhan melalui rahim ibu apakah pemilik rahim yang disebut "Ibu" itu bukan seorang wanita ? tidak kah para iblis-iblis berwujud manusia itu berfikir dari mana asal mereka ada di dunia ini? siapa yang telah bersusah payah mempertaruhkan nyawa untuk keselamatan mereka?  wanita bukan ? yang mereka sebut "Ibu" ! masih kah mereka beranggapan wanita itu kaum yang salah ? kaum yang hanya menjadi pelengkap didunia ini?

Hey... emansipasi wanita telah lama dikumandangkan, kebebasan dan persamaan hak sudah menjadi milik siapa saja. bahkan hewan sekalipun punya hak untuk hidup bebas dengan keinginannya sendiri. berhentilah berfikir kerdil dan bodoh terhadap wanita. jangan hanya karna wanita terlalu peka perasaannya sehingga mudah melontarkan maaf, dan kalian dengan mudah melakukan hal yang semena-mena. INGAT..!! SULIT SEKALI MENJADI WANITA. apalagi WANITA BAIK-BAIK !!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun