Â
Pernah melihat surga? atau pernah mimpi ke surga? gak pernah ya. Tenang, saya akan mengajak anda semua menyelam ke surga. Gak percaya? ya sebaiknya Anda jangan percaya saya dan jangan percaya siapa pun sebelum datang sendiri ke surganya Indonesia, Sabang. Tapi biarkanlah saya menggambarkan indahnya Pulau Sabang ini kepada Anda.
"Ikan nemo sembunyi di balik terumbu karang"]
Tak ada tampak sisa-sisa konflik lagi, tak ada lagi luka sisa tsunami pada raut wajah warga Aceh. Sepertinya mereka sudah bangkit dari keterpurukan yg melanda bumi mereka Serambi Mekah. Saya begitu antusias mendengar cerita abang becak tentang ulama-ulama besar Aceh pada zaman dulu sembari menuju Pelabuhan Ulee Lheu. Bila Anda tertarik dengan sejarah Aceh, bacalah buku Aceh Sepanjang Abad jilid I dan II karangan Mohammad Said salah satu pendiri Harian Waspada.
Saya menumpang kapal cepat, ferry Ekspress Baru dengan tarif 85 ribu. Menempuh perjalanan 45 menit dari Pelabuhan Ulee Lheu ke Pelabuhan Balohan, Sabang. Jika Anda ingin yang lebih murah, tunggulah kapal lambat dengan tarif 25 ribu rupiah per orang berangkat pukul 11.00 WIB waktu tempuhnya 1 jam. Untuk menjelajahi Sabang Anda cukup menyewa sepeda motor seharga 100 ribu per hari. Tak pikir panjang lagi saya langsung menuju titik kilometer 0 Indonesia, di sana terdapat tugu dan prasasti kilometer 0. Kebetulan saat itu tugu kilometer 0 sedang direnovasi. Tujuan selanjutnya adalah pantai.
Pulau terdepan Indonesia ini menyimpan surga bawah laut yg sangat indah. Tepatnya berada di kawasan Iboih kecamatan Suka Karya. Terdapat beberapa pantai di kawasan ini yg patut Anda kunjungi, salah satunya Pantai Teupin Layeuh. Wisata bahari di Pantai Teupin Layeuh memang tak sehebat pantai-pantai di Bali lantaran belum dikelola secara profesional, namun ketika Anda menyelam lebih dalam pasti Anda akan terkagum-kagum melihat indahnya ekosistem bawah laut dan jernihnya air berwarna hijau toska. Anda pun bisa berinteraksi langsung dengan aneka biota laut seperti ikan dan terumbu karang yang sangat memanjakan mata. Ikan jenis Lionfish,nemo,butterflyfish dan ikan gembul akan berenang mengitari Anda.
Saran saya jika Anda sudah berada di Sabang, bersenang-senang lah! hirup napas dalam-dalam hingga oksigen memenuhi paru-parumu. Lupakan sejenak problematika hidup, ombak di pantai begitu garang untuk orang bermasalah.
Pengelola Pantai Teupin Layeuh menyediakan beberapa sarana untuk wisatawan yang ingin menikmati pesona bawah laut. Yakni snorkling dan diving, dulu pernah ada banana boat. Saya sendiri lebih suka snorkling karena lebih safety. Jangan takut, Anda akan dipandu snorkling guide ataupun diving guide bila ingin menikmati salah satu aktifitas menyelam ini. Tentunya para guide yang berpengalaman dan sudah punya sertifikat. Spot-spot snorkling sendiri berada di Pulau Rubiah tak jauh dari kawasan Pantai Teupin Layeuh, hanya menyeberang naik sampan boat tak lebih 10 menit.Â
Itulah sepenggal ceritaku di Pulau Sabang, mudah-mudahan saya sempat menjelajahi titik 0 paling ujung Indonesia, Merauke.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H