“Kau tak perlu menjadi sempurna karena memang tak ada yang sempurna. Hanya senyumanmu yang kubutuhkan, yang manis.”
Lebih kurang begitulah syair lagu dari Slank.
“Sempurna” sebuah kata yang diagungkan terutama ketika kita mencari cinta.
Dulu sempat berpikir seperti itu, bahwa aku harus mencari cinta yang sempurna tapi aku sempat melupakan sebuah hal bahwa tak ada insan yang sempurna. Aku pun bukan perempuan yang sempurna, bagaimana bisa aku menemukan kaum Adam yang sempurna beserta cintanya yang juga sempurna?
Hati ini tergetar ketika membaca tulisan Asma Nadia dalam buku “Sakinah Bersamamu”
“Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima pasangan kita dengan sempurna. Ini memang bukan kisah cinta sempurna. Tetapi kisah dua anak manusia yang belajar menyempurnakan cinta. Belajar memberi, menerima, dan memperbarui cinta hingga mereka menutup mata.”
Ingatlah, jika kau mencari kesempurnaan maka nihil yang akan kau dapatkan. Jika hidup kita terasa tak indah maka tugas kita adalah membuat hidup kita menjadi indah. Bahagia itu datang dari diri sendiri bukan dari keadaan. Jadikan bahagia sebagai alasan hidup kita.
Cinta memang tak sempurna dan kitalah yang akan menyempurnakan cinta itu. Memberi dan menerima dengan sepenuh hati adalah cerminan dari rasa cinta. Kecantikan seorang perempuan akan semakin bersinar ketika ia mengerti arti mengasihi dan menyempurnakan hidupnya yang tak sempurna.
Hanya ingin sakinah bersamamu. Sebab tanpamu tak ada janji suci bagiku. Jadilah yang setia dalam ketidaksempurnaan.
Inspired by Asma Nadia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H