Mohon tunggu...
Meilisa Hajriani
Meilisa Hajriani Mohon Tunggu... -

i am not too big to carve my name with gold ink. i just present this for the reader

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Selamat Hari Statistik!!!

26 September 2012   03:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:40 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348639246961162008

[caption id="attachment_214638" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Ilmu statistik sangat sering digunakan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan ilmu statistik untuk mengatur berapa jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih barang yang mana yang akan kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan terbaik yang akan kita ambil. Saat ini, pemakaian statistik semakin berperan untuk mendukung perkembangan bidang ilmu lainnya. Kebutuhan akan kemampuan melakukan dan menerapkan analisis secara statistik sudah menyentuh pada berbagai bidang, seperti: industri, ekonomi dan bisnis, pendidikan, maupun pemerintahan, bukan pada tahapan teorinya saja tetapi sampai pada tahap aplikasinya. Pemerintah, industri, dan masyarakat luas semakin menyadari kebutuhan akan kemampuan mengembangkan teknik dan analisis statistika sesuai dengan tuntutan masyarakat akan produk barang atau jasa yang berkualitas. Tapi sayangnya di negara kita tercinta, Indonesia, bidang terapan ilmu statistik kurang diminati masyarakat. Satu-satunya akdemi pendidikan ilmu statistik yang paling diminati hanya Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), itupun bukan karena minat yang tinggi terhadap perstatistikan negara, namun karena sekolah tersebut memberikan pendidikan gratis ditambah uang saku cukup besar per bulan. Ilmu statistik kurang populer di Indonesia. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu science yang kaitannya hanya erat dengan sensus penduduk. Masyarakat mengetahui bahwa sensus penduduk hanya diadakan sepuluh tahun sekali atau sekali sedekade. Itulah yang menyebabkan terbentuknya mind set atau pola pikir masyarakat bahwa akademisi ilmu statistik atau stastisi akan banyak menganggur. Di kehidupan nyata, mind set ini berkebalikan 180 derajat. Ilmu statistik merupakan aspek penunjang terpenting selain ilmu akuntansi dalam pergerakan bidang terpenting pada pertumbuhan suatu negara berkembang yaitu, ekonomi. Selain ekonomi, ilmu sosial lain yang mengamati pola hidup masyarakat dan pengaruhnya dengan kemajuan negara juga membutuhkan ilmu statistik. Ilmu statistik sangat dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan. Ilmu peramalan dengan azas matematika tersebut belum banyak dikuasai orang pada umumnya. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) memberikan banyak kontribusi dalam penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan terpercaya dalam bidang ilmu statistik. Akademisi lulusan sekolah tersebut akan dilatih secara intensif di Badan Pusat Statistik sebelum akhirnya menjadi penyokong bagi instansi lain. Kebutuhan ilmu statistik dengan skala besar atau internasional sangat penting untuk memperhatikan keadaan pasar saham dan sebagainya. Oleh karena itu, negara maju seperti Jepang, Perancis, Jerman dan Amerika mulai memenuhi sumber daya manusia mereka di cabang cabang ekonomi dengan orang orang yang ahli dalam bidang ilmu statistik. Inilah kesempatan untuk turut membangun negeri. Bangga menjadi stastisi adalah jalan memberikan kontribusi lebih terhadap negara dengan memenuhi kebutuhan negeri ini akan orang orang yang pandai di bidang statistika. Dengan statistika, ramaikan pasar saham dengan perusahaan Indonesia, naikkan produktivitas masyarakat dengan meramalkan kebutuhan pasar, memberikan data data terbaik bagi penyajian eksperimen terbaru karya anak negeri ini, menjalankan logika logika ekonomi demi kebangkitan pasar Indonesia, menunjang aspek pokok kehidupan orang Indonesia yang terkuat yaitu ekonomi. SELAMAT HARI STATISTIK !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun