Perlu kita ketahui, bahwa seiring dengan meningkatnya pertumbuhan manusia, permintaan kebutuhan pangan akan terus meningkat. Namun, kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat masih kurang.
Salah satu bahan pangan yang menjadi perhatian adalah daging ayam, khususnya ayam kampung, yang dikenal dengan daging yang berkualitas dan sehat. Namun tantangan dalam memenuhi permintaan ini tidak terjadi pada produksi saja, melainkan pada inovasi peternakan yang ramah lingkungan. Di tengah persaingan global dan terbatasnya sumber daya, konsep integrated farming ini hadir dan menjadi solusi yang inovatif.
Konsep Integrated Farming adalah usaha peternakan ayam yang bisa dijalankan dengan mandiri tanpa bergantung kepada pihak manapun.
Bayu Diningrat, seorang miliader yang bermodalkan 10 ekor betina dan 1 ekor pejantan ayam, berhasil mengembangkan usahanya dengan menggunakan konsep ini.
Mengapa beliau memilih ayam kampung? karena ayam kampung adalah salah satu hewan ternak yang mudah dan sehat untuk dikelola secara mandiri. Namun, Beliau memiliki kepahitan terhadap ternak ayam ini, karena ayam ini adalah ayam lokal, yang dimana tiap rumah atau tiap daerah memiliki ayam tersebut.
Tahun 2010, beliau pernah membuat satu tim dimana di dalamnya beranggotakan para profesor-profesor untuk membuat suatu penelitian ayam. Mereka membuat statement akhir bahwa ternak ayam itu tidak menguntungkan. Hal tersebut yang membuat beliau berhenti melanjutkan penelitian tentang ayam.
Tahun 2013, setelah pulang dari Papua, Tuhan memberikan inspirasi kepada beliau, yaitu dengan merubah konsep ternak ayam. Mulai dari siklus hidup, produktiviitas, kandang, serta pakan yang diberikan kepada ayam. Hal tersebut yang akan membuat populasi dan keuntungan akan terus meningkat.
Siklus hidup dan Produktivitas Ayam kampung
- Bertelur: Seekor ayam betina menghasilkan 10 butir per 2 bulan.
- Penetasan: Anak ayam membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk tumbuh besar.
- Hasil panen: Dalam 1 tahun, seekor ayam bisa menghasilkan sekitar 40 telur. Dengan tingkat keberhasilan 50%, populasi ayam dapat berkembang mencapai 200 ayam.
Potensi keuntungan
Ayam kampung memiliki siklus hidup yang unik tetapi menjanjikan. Dibutuhkan sekitar 5-6 bulan hingga ayam kampung siap dipanen. Populasi ayam kampung berkembang pesat mencapai 10.000 ekor dalam waktu 3 tahun. Jika setiap ekor dijual seharga Rp50.000, maka total pendapatan bisa mencapai Rp250 juta. Angka ini menunjukkan betapa menguntungkannya usaha ayam kampung jika dikelola dengan baik.
Limbah yang bernilai emas
Selain memiliki kandang yang simpel, konsep Integrated Farming yang diterapkan oleh beliau memaksimalkan setiap sumber daya, termasuk limbah ayam. Konsep ini bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga menciptakan ekosistem peternakan yang saling mendukung.