Mohon tunggu...
Meilinda
Meilinda Mohon Tunggu... Freelancer - Orang b aja

Semua hal yang tercipta dari sebuah rasa dan sebagai bentuk karsa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kisah Sebelum Senja

5 Januari 2020   21:53 Diperbarui: 24 Februari 2021   01:10 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu sebelum senja, aku sengaja memburu haru
Kulakukan demi kebaikan mentalku
Berada dititik kosong yang tak menentu
Menjadikan tujuan hidup terasa abu-abu
Menyelesaikan sesuatu dengan ambisi
Namun ternyata berbelok tak sesuai ekspetasi
Balum lagi balutan maki-maki
Membuatku masih kuat walau setengah hati
Ya, tugas akhir seperti keharusan
Sampai tidak mengindahkan kewajiban
Lupa waktu dan keadaan
Menjadikan hilang tak ada arahan
Sampai dimana aku mengheningkan cipta
Merenungi aku hidup untuk apa
Keinginan agar berguna bagi siapa saja
Terucap yakin seketika
Keputusan sederhana untuk sedikit membantu
Satu, dua, tiga, sampai banyak sekali aku bertemu
Kulihat mereka bersemangat, namun penuh pilu
Banyak dari mereka saling bahu membahu
Pasangan suami istri, teman, sampai kakek dan cucu
Penglihatan terbatas, langkah terbata diusia hampir senja
Berkeliling mencari barang yang baginya berharga
Kadang tertutup oleh keramaian kota
Tak lupa gedung tinggi disebelahnya
Alasan memikul beban tanggungan keluarga
Diri yang kupikir hanya seperti benalu
Ternyata salah,
Hanya kurang berlega hati sepanjang waktu
Perubahan berbeda saat berlimpahan senyumannya
Bahkan ucapan terimakasih darinya
Aku menjadi orang yang bahagia tiba-tiba
Karena mendapatkan asa darinya.
5/1/2020.


Inilah potret sisi lain dari indahnya Kota Semarang. Saya banyak belajar dari penjual koran, pedagang mainan, pemulung, tukang becak, sampai homeless. Mereka bertahan hidup dengan caranya masing-masing. Hidup berdampingan dengan orang-orang berdasi dan sibuk memadati jalan dipagi hari. Melihat semua ini, kesannya kesenjangan sosial masih tinggi. Namun, mereka mengajarkanku cara bersyukur. Terimakasih sudah memberikanku wejangan sampai doa sederhana. Aku berharap engkau semua sehat dan bahagia.

Jika orang mempunyai hal yang sama pasti tidak akan ada rasa kurang dan cukup bahkan kata nyerah dan lanjut-Meilinda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun