Melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Vietnam merupakan hal yang sangat ambisius yang pernah dilakukan oleh Uni Eropa (EU) dengan negara berkembang. Perjanjian perdagangan bebas ini terjadi karena adanya keuntungan dan kepentingan bagi kedua belah pihak, dalam hal ini Vietnam dan Uni Eropa.Â
Keuntungan dan kepentingan yang dimaksudkan di sini adalah keuntungan dan kepentingan strategis, bagi Uni Eropa perjanjian perdagangan bebas ini merupakan batu loncatan yang penting untuk menuju pengamanan perdagangan yang lebih kuat, kemitraan investasi dengan kawasan ASEAN yang dimanis dan membuka jalan untuk masa depan dengan membuat perjanjian dengan negara-negara dikawasan ASEAN.Â
Sedangkan untuk Vietnam sendiri, perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa merupakan langkah yang penting untuk mengkonsolidasikan panjangnya proses integrasi dan ekonomi global.Â
Jadi, dengan membuka hubungan perdagangan dan investasi dengan blok perdagangan terbesar di dunia (Uni Eropa), Vietnam dapat memastikan bahwa keterbukaan akan terus menjadi pusat strategi pengembangan untuk mengarahkan Vietnam secara berkelanjutan ke ekonomi berpenghasilan menengah.
Sebelum melakukan perjanjian berdagangan bebas, Uni Eropa dan Vietnam melakukan pembicaraan agar dapat mengambil keputusan. Akan tetapi pembicaraan antara kedua pihak terbilang cukup lama dilakukan, yakni dari tahun 2012 hingga baru dilaksanakan perjanjian oleh kedua negara ini pada tahun 2019.Â
Pembicaraan antara Uni Eropa dan Vietnam di mulai pada bulan Juni 2012 dan berakhir pada bulan Desember 2015. Namun proses rativikasi perjanjian perdagangan bebas antara Uni Eropa dan Vietnam di tunda karena adanya rincian spesifik antara Uni Eropa- Singapura yang baru saja berlaku pada saat itu.Â
Kemudian setelah di tunda selama 4 tahun, pada 30 Juni 2019 Uni Eropa dan Vietnam resmi menandatangani perjanjian kerjasama perdagangan bebas.
Vietnam dan Uni Eropa merupakan mitra dagang yang lama. Setelah diresmikannya hubungan dagang antara Vietnam dan Uni Eropa, banyak investor Eropa yang melakukan investasi di Vietnam.Â
Pada akhir 2018, investor Uni Eropa menginvestasikan lebih dari 23,9 miliar $ dalam 2.133 proyek di Vietnam. Di tahun yang sama, investor Eropa menambahkan hampir 1,1 milir USA $ di Vietnam. Dengan banyaknya investor yang masuk ke dalam Vietnam, maka pertumbuhan ekonomi Vietnam naik dengan pesat.
Investor Uni Eropa aktif di 18 sektor ekonomi yang ada di Vietnam. Kebanyakan investor menginvestasi di 52 dari 63 provinsi di Vietnam. Dari berbagai investasi yang ada di Vietnam, yang paling menonjol adalah investasi di bidang manufaktur, listrik dan real estat.Â
Sebagian besar investasi yang dilakukan oleh Uni Eropa berkosentrasi di daerah-daerah dengan infrastruktur yang baik seperti Hanoi, Quang Ninh, Kota Ho Chi Minh, Ba Ria-Vung Tau dan Dong Nai.Â