Mohon tunggu...
Meilia Putri
Meilia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Merajut Asa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anda Sakit? Mau Sehat? Kalau Pintar, Pilihan Terbaik Orang Pintar? Ya, Minum Tolak Angin!

26 November 2023   23:28 Diperbarui: 26 November 2023   23:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mari secara bersama-sama kita telisik dan analisis iklan pada produk jamu hermal ternama "Tolak Angin" milik SidoMuncul.

Pertama-tama kembali kita ingat tagline iklan Tolak Angin. Secara bersama kita katakan "Orang Pintar Minum Tolak Angin", sekali lagi, "Orang Pintar" minum apa? "Minum Tolak Angin".

Iklan salah satu produk jamu herbal ternama yang terkenal dikalangan masyarakat Indonesia, yang saat ini juga cukup mendunia di beberapa negara karena caranya menyampaikan bahasa dan pesan iklan yang memikat. Seringkali kita kenal dengan slogannya yang memberikan penekanan penuh serta kalimat yang mengundang perhatian, iklan yang dimaksud ialah pada produk Tolak Angin. Seperti yang kita tahu, Tolak Angin memiliki tagline "orang pintar minum tolak angin", ini begitu menjadi ciri khas dari cara pemasaran produk jamu herbal tersebut.

Iklan Tolak Angin Malaysia dengan Tolak Angin Indonesia yang menjadi fokus kita kali ini. Ditampilkan dalam iklan Malaysia bahwa aktivitas padat, perubahan cuaca, dan ketidaknyamanan tubuh dapat menyebabkan perut kembung dan gejala masuk angin. Oleh karena itu hal-hal yang dapat terjadi pada tubuh tersebut disarankan solusi pilihan terbaiknya adalah dengan mengonsumsi jamu herbal alami dari produk Tolak Angin ini. Iklan ini menunjukan adanya juga penekanan kalimat bahwa; orang pintar pasti minum tolak angin. Sebagai salah satu efektifitas bahasa pesan yang ingin disampaikan dari tindakan yang direkomendasikan untuk memilih dan mengonsumsinya.

Iklan Tolak Angin Malaysia ini juga menampilkan sisi penyampaian pesan untuk "senang ingat" produk Tolak Angin sebagai produk yang memiliki "banyak manfaat". Pesan yang digunakan ini, menciptakan pesan yang kembali memberikan penekanan dan pengingat untuk terus memilih dan mengonsumsi Tolak Angin sebagai pilihan utama dikala kondisi tubuh tidak fit. Sehingga produk inilah yang menjadi solusinya, terlebih keunggulan-keunggulan produk yang juga ditampilkan dalam iklan.

Melihat apa yang ingin disampaikan pada iklan, disajikan bentuk-bentuk dari banyak aktivitas yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, perut kembung, tidak nyaman, dan lainnya ini mencoba menarik penonton juga untuk mengingat kembali aktivitas mereka. Hal tersebut sebagai bentuk realitas yang sebenarnya seringkali dilakukan dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang coba ditunjukan. Sehingga terlihat dapat memikat siapaun yang melihatnya dan menarik pemikiran orang-orang untuk melihat peran dan pikiran mereka terhadap bahasa dan pesan iklan.

Menelisik iklan Tolak Angin ini dapat disandingkan dengan teoriretorika dan dialektika. Dapat kita lihat bahwa iklan sangat menonjolkan sisi penggunaan tampilan visual dan kata-kata yang disertakan sebagai pendukung untuk mengarahkan pada solusi dengan penggunaan tolak angin. Hal ini tentu saja menarik karena memanfaatkan logika bahwa produk tersebut dapat memberikan manfaat serta solusi tepat dalam pengonsumsiannya. Selain itu juga ditampilkan adanya konflik dari ketidaknyamanan tubuh dan gangguan kesehatan ini jika ingin merasakan kebugaran dan kenyamanan maka solusinya ialah penggunaan produk tolak angin sebagai solusi yang tepat.

Dalam iklan Tolak Angin yang ditampilkan dari negara Malaysia tersebut ditonjolkan adanya penjelasan pesan manfaat serta kegunaan dalam pengonsumsian produk. Terlihat sangat jelas bagaimana strategi pemasaran dalam mempersuasi disajikan. Memaparkan segala keunggulan juga manfaat yang dimiliki oleh produk secara eksplisit dengan kalimat yang ditekankan serta ke efektifan penggunaan bahasa dan mudah untuk dimengerti dan diingat oleh khalayaknya. Cara pemilihan dalam produksi dan penyajian iklan dapat kita amati, dimana visual dan kata-kata yang dipilih secara efektif menggambarkan situasi dari orang-orang dengan aktifitasnya masing-masing mengalami penderitaan dari gangguan kesehatan yang mereka rasakan. Lalu hal tersebut dilanjutkan dengan hadirnya solusi pada penggunaan produk tolak angin yang tepat guna dan memberikan manfaat pada kebugaran.

Penampilan dan penyampian pesan iklan ini memanfaatkan logika bahwa produk tolak angin ditekankan dapat memberikan manfaat dan mengatasi gejala masuk angin seperti; perut kembung, mual, dan sakit kepala sehingga menambah tingkat rasa percaya diri yang dimiliki oleh orang-orang yang mengonsumsinya. Dialektika pada pesan iklan dapat secara bersama kita lihat dari adanya penggambaran yang ditunjukan antara adanya kemungkinan adanya gangguan kesehatan yang dapat dialami oleh orang-orang dan kemungkinan adanya rasa yang dimiliki oleh orang-orang juga untuk sehat dan nyaman dalam aktivitasnya. Sehingga dengan begitu disituasi itulah produk ini hadir sebagai solusi yang dapat dipercaya sebagai pemecahan konflik dengan manfaat dan kegunaannya yang dapat meredakan gejala dan gangguan kesehatan maupun menjaga kebugaran fisik dalam aktifitas sehari-hari.

Berbeda sedikit jika dibandingkan dengan iklan Tolak Angin di Indonesia yang juga menyajikan proses produksi dari produk tersebut yang ditampilkan dengan didukung pernyataan-pernyataan yang menunjukan adanya keunggulan produk yang dapat dipercayakan bermanfaat dan teruji sehingga semakin berusaha menarik perhatian untuk menyadarkan dan meningkatkan kepercayaan penontonnya. Pada iklan di Indonesia lebih banyak ditampilkan berbagai bentuk iklan yang terus diperbarui dan menonjolkan sisi-sisi keunggulan produk dengan memanfaatkan lokasi dari tempat produksi yang dimiliki dan penggunaan pesan yang efektif juga slogan yang dipilih, sehingga mampu menciptakan pemikiran serta bentuk tindakan dari penonton sebagai bentuk respon mereka terhadap pesan yang disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun