Hasan Al-Bashri
Pendahuluan
Zuhud adalah melepas diri dari dunia, tidak bergantung pada kenikmatan dan kepuasan dunia, juga mengurangi keinginan dan materi akan materi, lebih mmengutamakan akhirat dan lebih mengharap ridha Allah SWT. Zuhud adalah ajaran tasawuf islam yang sudah dijalankan oleh Rasulullah bahkan ditiru oleh para sahabat, tabi'in, tabi'i tabi'in diteruskan sampai para sufi.Â
Tujuan hidup zuhud adalah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang merupakan kebahagiaan yang hakiki, selain itu dengan zuhud kita dapat meningkatkan ketakwaan kita pada Allah, senantiasa menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Salah satu ulama' sufi yang menerapkan zuhud dalam hidupnya adalah beliau al-Hasan al-Bashri yang terkenal dengan zuhud beliau yang khauf (ketakutan) dan raja' (pengharapan).
Biografi Hasan al-Bashri
Beliau adalah Abu Sa'id al-Hasan ibn Abi-Hasan Yasar al-Basri atau yang lebih dikenal dengan al-Hasan al-Basri, beliau adalah putra dari Yasar seorang budak dari Zaid ibn Tsabit yang kemudian menjadi sekretarisnya, ibunya bernama Khairah Maulat Ummu Salamah.Â
Beliau lahir di Madinah pada 21 H/642 M (dua tahun sebelum berakhirnya kekhalifaan Umar bin Khattab). Awalnya beliau bersama keluarganya tinggal di salah satu daerah yang ada di madinah yaitu wadi al-Qura, tapi saat terjadinya perang siffin orang tua beliau pindah ke Basrah yang kemudian disusul oleh Hasan al-Bashri setelah satu tahun.Â
Beliau tergolong tabi'in karena masih menjumpai para sahabat Nabi, pendidikan pertama beliau adalah dari keluargannya yaitu ibunya, dimana ibunya adalah penghafal dan periwayat hadist yang kebanyakan beliau terima dari ummu salamah. Beliau juga salah satu murid Hadzaifah ibnu Yaman yang merupakan sahabat Nabi yang dikatakan sebagai orang yang dapat berbicara rahasia hati atau asrar al-qulub.Â
Semasa kecil, beliau sering disusui oleh Ummu Salamah (Istri Nabi) dan kemungkinan karena barakah susuan ummu salamah lah juga beliau bisa menjadi ulama' yang hebat, saat masih berumur 12 tahun beliau sudah menjadi penghafal Al-Quran lalu pada umurnya yang ke 14 tahun beliau pindah ke basrah, dan karena itulah beliau lebih dikenal dengan nama Hasan al-Basri.Â
Basrah adalah kota yang bidang keilmuannya berkembang pesat, tak jarang pula para tabi'in sengaja datang kesana untuk memperdalam ilmu pengetahuannya, Hasan al-Bashri sendiri pernah belajar beberapa ilmu kepada Ibnu Abbas, diantaranya ilmu tafsir, hadist dan qira'at. Sedangkan untuk yang lainnya seperti ilmu fiqih, bahasa ataupun sastra beliau belajar pada sahabat yang lain.Â