Mohon tunggu...
Meilanie Buitenzorgy
Meilanie Buitenzorgy Mohon Tunggu... Dosen - Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo dan Masa Depan Gereja

1 Maret 2019   07:08 Diperbarui: 1 Maret 2019   07:42 4786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: detik.com/showthread


"Saya setiap hari ketemu Ahmad Zaky" kata Jokowi. 

Yup, Zaky si CEO Bukalapak yang tengil itu, bisa sebegitu gampangnya menemui Jokowi di Istana.

Jokowi Sudah Memaafkan CEO Bukalapak Achmad Zaky

Sementara, teman-teman jemaat GKI (Gereja Kristen Indonesia) Yasmin sudah 189 kali mengadakan kebaktian di depan Istana Presiden. Mereka memperjuangkan izin membangun gereja di daerah Taman Yasmin Bogor.

Lalu, berapa kali Presiden Jokowi menemui mereka?

Tidak sekali pun. NEVER!

Terbersit pertanyaan dalam pikiran gw, bagaimana kira-kira nasib teman-teman GKI Yasmin, dan teman-teman Kristiani lainnya yang sedang berjuang membangun tempat ibadah mereka, seandainya Prabowo menjadi Presiden RI?

Sebelum pertanyaan itu dijawab, mari kita tilik background Prabowo. Ayahnya, Prof. Soemitro Djojohadikusumo seorang muslim. Ibunya Dora Sigar seorang Kristen. Dari 4 bersaudara kandung, hanya Prabowo yang Islam, yaitu sejak menikahi Titiek Soeharto di tahun 1983.

Bahwa dalam KTP Prabowo tercatat beragama Islam, yup, we all know that. Tapi secara substantif keimanan, agama Prabowo masih agak misterius. Contohnya, bagaimana menjelaskan secara logika bahwa lidah seorang yang sudah muslim berpuluh-puluh tahun bisa "terpeleset" mengucap "Subenahu Watuulo" dan "sallalla hulaihi".

Ini hal yang berbeda dengan "Al Fatekah". Al-Fatekah adalah masalah dialek, sudah biasa di kalangan muslim Jawa. Sedangkan "Subenahu watuulo" dan "sallalla hulaihi" adalah masalah kekakuan lidah yang sehari-hari memang tak terbiasa melafalkan ritual Islam.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun