Saat ini Saat ini pola berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) telah banyak mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada perilaku yang negatif. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat Indonesia. Persaingan dunia globalisasi dan industri yang semakin ketat di dunia. Sektor ekonomi di Indonesia harus dapat bersaing dengan negara lain di dunia. Baik dalam memenuhi sumber daya alam ataupun sumber daya manusianya. Indonesia yang memiliki kekayaan alam melimpah tetapi malah banyak dikuasai oleh bangsa asing. Sedangkan hanya beberapa yang justru dimanfaatkan oleh pemerintah. Ironis, bahkan di dalam UUD 1945 telah dijelaskan bahwa kekayaan alam dipergunakan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat, tetapi masih banyak yang belum dapat merasakannya. Bangsa Indonesia saat ini mulai dilecehkan oleh bangsa lain. Mungkin kita masih ingat lagu Rasa Sayange, batik dan tarian Reog Ponorogo yang juga diaku oleh Malaysia. Dan masih banyak lagi fakta tentang keterpurukan bangsa Indonesia. Dalam hal ini kita sebagai generasi muda sebagai generasi bangsa jangan menjadi putus semangat perlu adanya dorongan. Kita harus berjuang mengangkat nama bangsa dan negara. Hal itu merupakan suatu tugas kita sebagi generasi bangs yang bertanggung jawab atas nama bangsa dan di anggap oleh dunia dalam internasioanal. Seperti telah dicontohkan oleh para pahlawan yang dahulu berjuang melawan penjajah. Sejarah mencatat keikutsertaan para pemuda saat itu membantu bersatunya bangsa Indonesia khususnya kaum pemuda. Karena remaja merupakan harapan bangsa. Di samping itu para  mahasiswa yang telah menciptakan alat yang berguna dan telah di lihat oleh mata dunia, hal itu sudah ada partisipasi dari generasi pemuda dalam mengangkat harkat bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H