Mohon tunggu...
meila nurhidayati
meila nurhidayati Mohon Tunggu... -

jadilah seorang pemenang dalam kehidupan demi tujuan yang sudah terencana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Caleg Artis? Masyarakat Masih Ragu

29 Mei 2013   23:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:50 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena pencalegan oleh para artis dalam pemilu legislatif menimbulkan keraguan di masyarakat, di lingkungan masyarakat kita, sangat wajar bila ada beberapa pihak yang mempertanyakan kapasitas dan kompetensi para caleg dari kalangan selebriti. Masyarakat masih takut bila partai politik berlomba-lomba mencalonkan artis-artis tanah air hanya ingin mendompleng popularitas partai. Partai dinilai mengesampingkan kualitas untuk mendulang suara dan meraih kursi parlemen. Tanpa latar belakang politik dan ideologi yang kuat, artis rentan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu. Artis yang tak punya latar belakang politik dan miskin ideologi saat menduduki kursi parlemen nanti akan mengalami kebingungan. Mereka tidak tahu caranya menyusun kebijakan dan mengawal anggaran karena hanya bermodalkan popularitas. Sikap itulah yang membuat kebanyakan masyarakat pesimis calon legislator artis bisa membawa perubahan baik di parlemen maupun di internal partai. Alih-alih membawa perubahan, legislator artis terbawa arus dalam korupsi partai. Maka dari itu, tak semestinya partai mengesampingkan kualitas calon. Jika terpilih, artis-artis tanpa latar belakang politik dikhawatirkan hanya jadi figuran di dewan. Mereka tak akan punya kemampuan melawan arus korupsi di dewan. Politisi yang telah berpengalaman dan berpengetahuan luas saja masih banyak yang terjerat korupsi, apalagi artis yang masih awam akan dunia politik. Memang munculnya artis-artis yang nyaleg bukanlah hal baru dalam dunia politik. Ada beberapa artis yang berprestasi sebagai anggota dewan seperti Rieke Diah Pitaloka, Tantowi Yahya, Nurul Arifin, dan Dedi Gumelar. Akan tetapi atmosfer para artis nyaleg memang selalu penuh kontroversi baik di dunia politik maupun hiburan. Banyak berita di media massa mengenai caleg artis yang membantu popularitas partai membuat kebanyakan masyarakat ngeri melihatnya. Ketakutan masyarakat terus bertambah bila membayangkan mereka hanya akan dimanjakan dengan wajah tampan dan cantik tanpa kemampuan intelektual yang mumpuni.Hanya saja beberapa tahun terakhir ini, fenomena tersebut semakin gencar terlihat. Partai seolah-olah berebut merekrut artis dan hebatnya, para artis langsung melesat maju menjadi caleg partai. Jadi, wajar jika keberadaan para artis yang mendadak menjadi kader partai, terlebih menjelang pemilu masih dipandang sebagai hal yang aneh dan ganjil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun