Mohon tunggu...
Meike Lusye Karolus
Meike Lusye Karolus Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP di Universtitas Hasanuddin Makassar. Tulisan yang lain dapat dilihat di www.meikemanalagi.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Itawaka Panggil Pulang

3 Januari 2011   16:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Natal selalu punya cerita sendiri bagi orang-orang yang merayakannya. Ada yang diwarnai dengan sukacita dan ada pula diwarnai dengan dukacita. Apapun kondisinya, semuanya merujuk kepada satu tujuan, satu nama yaitu Yesus Kristus. Natal bukan sekedar tentang pohon natal, kado-kado, baju baru, atau makanan lezat. Natal bukan tentang pesta ber-budget puluhan juta atau ibadah dengan artis terkenal sebagai pengisi acaranya. Natal adalalah pengingat bahwa Yesus Kristus, Juruselamat kita telah lahir dan pengharapan kita pada-Nya semakin bertumbuh. Dan disinilah saya, menjajaki setiap inci anak tangga menuju hari Natal dengan kembali menapak tilas jejak leluhur –leluhur saya. Mengenal kebudayaan tanah nenek moyang dan berkumpul dengan keluarga besar. Suatu momen yang sangat berkesan untuk seorang individu yang terbiasa sendiri. Keramaian menjadi hal yang ganjil untuk dikecup namun semakin manis bila dihirup lebih lama. [caption id="attachment_83136" align="aligncenter" width="300" caption="suasana adu belang perahu di itawaka ( photo : Meike )"][/caption] Itawaka. Jangan terjebak dengan namanya yang ke-Jepang-Jepangan. Itawaka berasal dari kata Titawaka yang berarti Titah atau Perintah. Itawaka bukan di Jepang. Ia adalah nama sebuah negeri di Pulau Saparua, Maluku Tengah. Letaknya paling ujung dari rangkaian negeri di pulau yang terkenal sebagai tempat perang yang dipimpin oleh Thomas Matulessy atau yang lebih terkenal dengan nama Kapitan Pattimura. Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan Leilisal. Dari etomologinya, Leilisal berasal dari kata lei yang berarti lewat dan lisal yang berarti musuh atau rintangan, jadi Leilisal berarti “ Lewat Semua Musuh “. Nama Leilisal inilah penanda bagi kami anak cucuk negeri Itawaka. Sudah menjadi tradisi jika setiap negeri yang ada di Maluku sering membuat perayaan Natal sedunia. Mengapa disebut sedunia ? Karena anak-cucu yang merantau dari setiap negeri ada dimana-mana. Bukan hanya tersebar di seluruh Indonesia tapi juga sampai ke manca negara, khususnya di negeri Belanda, mengingat banyak sekali orang Maluku disana. Itawaka pun membuat acara serupa. Tanggal 29 Desember 2010, perayaan Natal sedunia Itawaka diselenggarakan di Ewang, Itawaka. Banyak orang-orang Itawaka yang datang dari penjuru daerah untuk menghadiri perayaan ini. Mulai dari Ambon, Jakarta, Papua, Makassar, sampai Belanda. Ibadah Natal yang juga dirangkaikan dengan perayaan ini dihadiri pula oleh Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu dan segenap lapisan pejabat seperti Sekretaris DPRD Maluku, Semmy Engko, Anggota DPR-RI, Sonny Waplau, Ketua DPD Gerindra, Hendrik Lewerissa, Kepala Dinas Pertambangan Maluku, Bram Tomasoa, juga Ketua Sinode GPM, Pdt. J. Chr. Ruhulessin . Ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Ferry Nahusona, S.Th ini mengambil tema “ Dalam satu iman, satu gandong yang aman, damai sejahtera” dan sub tema : “Terciptanya kualitas kerukunan anak Itawaka sedunia”. Perayaan Natal ini juga diisi dengan paduan suara dari anak-anak Leilisal yang berasal dari Itawaka, Masohi, dan Jakarta. [caption id="attachment_83137" align="aligncenter" width="300" caption="suasana sebelum perayaan natal dimulai di Ewang ( photo : Meike )"]

1294069358662322288
1294069358662322288
[/caption] [caption id="attachment_83138" align="aligncenter" width="300" caption="Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu dan Sekwan DPRD Maluku, Semmy Engko ( photo : Meike )"]
1294069630206585851
1294069630206585851
[/caption] [caption id="attachment_83144" align="aligncenter" width="300" caption="Paduan Suara Massal menyanyikan lagu "]
12940706261320800674
12940706261320800674
[/caption] Sebagai rangkaian Perayaan Natal Sedunia Itawaka juga diadakan Penghijauan Untuk Air Potang-Potang oleh alumni SD Itawaka angakatan 1982 yang dikoordinasi oleh Johan Lewerissa. Penghijauan ini juga melibatkan masyarakat setempat serta partisipasi dari anak-cucu yang datang untuk merayakan Natal. [caption id="attachment_83139" align="aligncenter" width="300" caption="Johan Lewerissa saat akan menanam pohon ( photo : Meike )"]
1294069648118104734
1294069648118104734
[/caption] [caption id="attachment_83140" align="aligncenter" width="300" caption="Alumni SD Itawaka angk.82 ( photo : Meike )"]
1294070154148761888
1294070154148761888
[/caption] Lewat perayaan Natal ini, saya pun mengenal kebudayaan yang ada di tanah leluhur sendiri. Mulai dari Belang Perahu ( lomba dayung perahu ), makan patita di tanjung Namal, dan merasakan sensasi kebersamaan sebagai satu keluarga dari Leilisal. Semuanya memiliki nilai yang tak bisa dinominalkan dengan materi apapun. [caption id="attachment_83141" align="aligncenter" width="300" caption="Panggayo anak Itawaka dari Jakarta ( photo : Meike )"]
12940704991999941691
12940704991999941691
[/caption] [caption id="attachment_83142" align="aligncenter" width="300" caption="badonci sehabis adu belang perahu ( photo : Meike )"]
1294070395608083328
1294070395608083328
[/caption] [caption id="attachment_83143" align="aligncenter" width="300" caption="suasana saat makan patita di Tanjung Namal ( photo : Meike )"]
12940707891627811131
12940707891627811131
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun