Jika di Indonesia buah kurma sangat digemari di bulan puasa, maka di negeri Eropa, buah berwarna coklat-emas ini digemari tanpa waktu tertentu. Katakan saja di negeri dimana aku tinggal, Jerman. Mereka menyebut buah ini sebagai "Buah dengan Bom Gula yang Sangat Sehat".
Akhir pekan kemarin, aku berjalan-jalan di Markhalle Stuttgart. Ini adalah pasar umum indoor. Ada juga pasar yang berada di luar ruangan atau di alam terbuka, Markplatz. Mereka terletak bersisian.
Berjalan-jalan di pasar Markhalle dan Markplatz ini, sangatlah mengasyikan karena disana akan dijumpai bahan-bahan pangan segar.
Khusus untuk Markhalle, buah dan sayur bukan hanya dari petani setempat, tapi ada juga buah dan sayuran impor, sebut saja buah salak, buah naga, manggis, dan masih banyak lagi. Harga-harga buah/sayur impor ini cukup fantastis, tapi sangatlah membantu jika memang benar-benar ingin dikonsumsi.

Aku teringat dulu saat ngidam anak pertama dimana aku ingin sekali makan buah salak. Terberkatilah diri ini dengan adanya Markhalle.
Di akhir pekan kemarin, aku ke pasar umum, kesana ditemani seorang anak atau mahasiswa Indonesia yang sementara menempuh Ausbildung atau pendidikan profesi di bagian keperawatan. Gadis manis itu belum pernah ke Markhalle sehingga aku mengajaknya berjalan-jalan di pasar itu.
Senang sekali bisa mengajak seorang anak yang jauh dari orang tuanya, aku bisa membayangkan situasi itu karena aku adalah seorang ibu yang punya anak.
Markhalle memang sangat menarik, hal ini memang tak bisa dipungkiri, tapi kali ini ada yang istimewa menarik perhatianku, Kurma!
Kurma ini sudah ada di sana sudah lama, tapi karena kedatanganku kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan maka Kurma menjadi highlight.