"Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem" (Lukas 2: 15)
Ini adalah Tema Natal 2024 yang diusung oleh PGI dan KWI. Tema ini tidak hanya dipakai sebagai tema Ibadah dan Perayaan Natal di Indonesia, tetapi juga digunakan oleh seluruh perkumpulan dan komunitas Kristen Masyarakat Indonesia di seluruh pelosok dunia, termasuk perkumpulan Kristen Oikumene, Perki Stuttgart di Jerman.
Di Jerman ada salah satu lagu anak-anak yang berjudul "Alle Jahre Wieder", ini adalah lagu tentang perayaan Natal yang berulang setiap tahun.
Tetapi sejauh apa makna perayaan Natal itu sendiri bagi umat Kristiani di seluruh dunia? Apakah itu sebagai hanya sebatas perayaan? Tradisi Tahunan?
Tidak!
Perayaan Natal dilakukan sebagai sarana untuk mengingat dan bersukacita akan datangnya Mesias, pun ada makna yang jauh mendalam yang harus dihayati oleh setiap umat Kristiani dalam perayaan Natal itu.
"Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem" (Lukas 2: 15) sangat relevan dengan peristiwa yang dialami dunia. Di masa Natal tahun 2024 pergolakan di wilayah Timur-Tengah belumlah usai.
"Jika sekarang, kita diajak ke Betlehem, siapa yang mau? Bisa dikatakan tidak ada yang mau kesana, kerena di sana ada perang atau perang yang belum berakhir. Orang-orang di dunia melihat tidak ada kedamaian disana."