Event pesta olahraga internasional, Olimpiade Paris 2024 sudah akan berakhir, namun demikian ada hal yang bisa dipelajari, bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga mengenai bagaimana cara dalam menjaga dan memelihara lingkungan hidup.
Seperti kita tahu bersama bahwa salah satu tempat atlet berlaga mengambil tempat di Sungai Seine. Sungai yang membentang sejauh 780 km dari barat laut Dijon dan mengalir ke arah barat laut melalui Paris sebelum bermuara di Selat Inggris di Le Havre.
Menurut Euro News, oleh pemerintah setempat sebelum perhelatan dunia itu berlangsung, telah menggelontorkan dana pembersihan khusus untuk sungai itu sebanyak 1,4 miliar euro (sekitar Rp. 24,7 triliun).
Saat pertandingan olimpiade berlangsung beredar berita bahwa sungai yang menjadi primadona wisata Prancis itu masih saja tercemar, misalnya ada sejumlah atlet jatuh sakit dan terpaksa dirawat di rumah sakit setelah tampil dalam nomor perlombaan triatlon.
Sebut saja Claire Michel, atlet Belgia 35 tahun dirawat di rumah sakit karena infeksi E.coli (E.coli adalah bakteri yang biasa hidup di dalam usus manusia atau hewan dengan air kotor menjadi salah salah satu media penularan), tetapi kemudian seperti dilansir dari Eurosport (7.8.), Michel mengatakan "Tes darah menunjukan bahwa saya terinfeksi virus bukan E.Coli". (www.eurosport.de/triathlon)
Sebenarnya bagaimana sih, sistem pengolahan air limbah di Uni Eropa?Â
Sejak tahun 1975, Uni Eropa telah mengeluarkan berbagai arahan mengenai air untuk menyelaraskan dengan hukum air di Eropa, yang telah diterapkan ke dalam hukum nasional oleh negara-negara anggota,misalnya tentang hukum standar kualitas kebijakan air.
Air adalah komoditas terpenting di bumi karena air adalah sumber dari segala kehidupan!Â
Jika kita melihat dari luar angkasa akan tampak bumi sebagai "Planet Biru" karena dua pertiga bagiannya adalah air.
