Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kandungan Asam Sulfat Alam di Balik Keelokan Danau Linow

8 Desember 2023   04:36 Diperbarui: 23 Desember 2023   18:20 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Linow (Foto: autorin.com)

"Dalam setiap perjalanan dengan alam, seseorang menerima jauh lebih banyak daripada yang ia cari." - John Muir.

Aku tidak perlu laju memacu motorku untuk meninggalkan hiruk-pikuk kota Manado.  Ini adalah perjalanan nostalgia sehingga tidak perlu terburu-buru.  Aku ingin merasakan kembali apa yang pernah aku alami, bertahun-tahun yang lalu. 

Perjalananku pagi ini menanjak ke kawasan puncak, tepatnya ke arah kota Tomohon. 

Tomohon adalah kota kecil di Sulawesi Utara yang terletak di wilayah pegunungan dengan ketinggian 700-800 meter dari permukaan laut.  Ini adalah salah satu kota tercantik yang pernah aku kunjungi.  

Kota yang diapit oleh dua gunung berapi aktif yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Pemandangan atas kesuburan, keelokan, keasrian tanah yang ditawarinya, tiada tara. Begitu juga hembusan angin sejuk dan segar yang menghanyutkan.

Berjarak sekitar 30 km dari kota Manado dengan jalannya yang berkelok-kelok bisa ditempuh sekitar 1 jam lebih.  Aku sedikit melambatkan laju motorku saat melewati desa Kinilow dengan warung-warung di pinggiran jalan yang menjual kerajinan tangan yang berasal dari bambu, kelapa, dan tanah liat.  Ada topi caping, kap lampu, tampah atau sosiru dalam bahasa lokal, dan masih banyak kerajinan lainnya. 

Ada juga warung-warung yang menjual buah-buahan: alpukat, sirsak, mangga, dan masih banyak lagi. Penganan-penganan kecil juga tersedia di sana.  Aku singgah sebentar untuk membeli buah nenas, pisang mas, dan dodol yang dibungkus dalam daong woka, sebutan warga lokal untuk daun janur.

Laju motorku berlari tanpa hambatan karena saat ini bukan musim pancaroba. Sehingga jalan bebas tanpa melewati longsoran tanah, batu, atau kayu yang patah dari dahan-dahan pohon. 

Ditemani, pemandangan yang indah, perkebunan cengkeh dan bunga-bunga di sepanjang jalan juga panorama Gunung Lokon yang berbentuk segitiga membuatku tak terasa telah melewati pusat kota Tomohon dan masuk ke desa Lahendong, kawasan dimana Danau Linow yang menjadi tujuanku berada.

Bau menyengat seperti telur busuk menyapaku di desa ini.  Bau itu berasal dari sulfur atau belerang yang terkandung di dalam danau. Belerang yang merupakan sisa letusan gunung Mahawu yang terjadi sekitar 0,5 juta tahun yang lalu. 

Danau Linow atau Linouw berasal dari kata "Lilinowan".  Kata yang berasal dari bahasa Tombulu, salah satu etnis di Minahasa.  Arti kata ini adalah tempat berkumpulnya air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun