Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai alam, budaya, dunia literasi, dan olahraga

Menghargai perbedaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

33 Tahun Jerman Bersatu, "Horizonte oeffnen" (Membuka Cakrawala)

3 Oktober 2023   07:44 Diperbarui: 3 Oktober 2023   19:39 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Das Brandenburger Tor (Foto: planet-wissen.de)

Konsekuensi perang ini, haruslah dibayar mahal oleh generasi Jerman sesudahnya.  Mereka yang sama sekali tidak terlibat, tidak tahu apa-apa, masih kecil ataupun belum lahir. 

Mereka menjadi korban, masa depan suram. Perang berakhir tapi pergolakan masih terus berlanjut, karena masalah politik dan idiologi. 

Kekalahan Jerman, membuat negara itu hancur, desa-desa dan kota-kota.  Tidak ada pemerintah saat itu.  Empat negara pemenang: AS, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet mengambil alih kekuasaan dan membagi Jerman seperti "Kue“.  "Kue“ yang sudah hancur itu dibagi menjadi 4 potong atau 4 zona kependudukan.

Pembagian 4 Zona Jerman sesudah PD II (Foto: www.studyflix.de)
Pembagian 4 Zona Jerman sesudah PD II (Foto: www.studyflix.de)

Masing-masing negara menentukan perkembangan ekonomi dan politik berdasarkan kebijakannya sendiri.  Tapi hal ini tidak banyak membawa perubahan untuk memulihkan bagian-bagian yang terpecah itu karena kepentingan dan rasa tidak saling percaya mendominasi.   

Persatuan empat kekuatan pemenang tidak bertahan lama.  Kemudian AS dan Inggris menggabungkan dua zona kependudukannya menjadi satu wilayah ekonomi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Perancis, yang kemudian menggabungkan diri juga.

Politik perang dingin yang merupakan persaingan ideologi yang terjadi antara Amerika Serikat dengan paham kapitalisme-nya dan Uni Soviet dengan paham sosialis-nya, menyebabkan perpecahan dua arah.  Sehingga terbentuknya dua negara, Jerman Barat dan Jerman Timur.  

Pada tahun 1952, pemerintah Jerman Timur menutup perbatasan dengan Barat.  Kemudian pada 6 Mei 1955, NATO menyambut Jerman Barat sebagai anggota.  Perjalanan cinta Jerman, putus di tengah jalan.  Satu ke kiri dan satu ke kanan.  Ideologi mereka berbeda.

Pada tahun 1961, Jerman menjadi pusat kegiatan spionase dan militer selama perang dingin. Berlin yang diduduki Soviet menjadi ibukota Jerman Timur sementara Jerman Barat memilih Bonn.  Kemudian di tahun yang sama, Deutsche Demokratische Republik (DDR) atau Republik Demokratik Jerman, mendirikan Tembok Berlin.

Pembangunannya dimulai pada saat fajar menyinsing tanggal 13 Agustus 1961, di saat hampir semua masyarakatnya sedang tertidur lelap. Pekerja membentangkan pada awalnya hanyalah kawat berduri di jalan-jalan yang memisahkan sektor barat dan sektor timur kota Berlin. 

Bukan hanya itu  mereka juga memotong kabel telepon  yang menghubungkan antara Jerman Barat dan Timur serta menutup jalur kereta api.  Semua akses ditutup. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah warganya melarikan diri ke Jerman Barat yang makmur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun