Menurut Hurlock konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep ini mencakup citra fisik diri citra psikologis diri, citra fisik diri biasanya terbentuk pertama dan berkaitan dengan penampilan fisik, daya tarik, keseuaian dan ketidaksesuaian terhadap jenis kelamin. Citra psikologis didasrkan atas pikiran, perasaan, dan emosi, yang terdiri dari kualitas dan kemampuan yang mempengaruhi penyesuaian terhadap kehidupan.Â
Konsep diri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri, termasuk menyadari kelebihan dan kekurangannya. Konsep ini berkaitan erat dengan kemampuan individu untuk mencapai cita-cita sesuai harapan, yang memerlukan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Kemampuan tersebut berfungsi sebagai pedoman dalam merefleksikan diri. Oleh karena itu, setiap individu diharapkan mampu membangun konsep diri berdasarkan potensi yang dimiliki.
Konsep diri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri, termasuk menyadari kelebihan dan kekurangannya. Konsep ini berkaitan erat dengan kemampuan individu untuk mencapai cita-cita sesuai harapan, yang memerlukan kesadaran akan potensi yang dimiliki. Kemampuan tersebut berfungsi sebagai pedoman dalam merefleksikan diri. Oleh karena itu, setiap individu diharapkan mampu membangun konsep diri berdasarkan potensi yang dimiliki.Â
Konsep diri dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dikemukakan oleh Hurlock (1975) yang menyatakan bahwa terdapat tiga belas faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu bentuk tubuh, cacat tubuh, kondisi tubuh, kelenjar tubuh, pakaian, nama panggilan, intelegensi, tingkat aspirasi, emosi, pola kebudayaan, sekolah, status sosial, dan pengaruh keluarga.
Proses pembelajaran tidak mudah seperti membalikan kedua telapak tangan. Semua memerlukan rangkaian kaidah dan prinsip yang harus dilalui dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam tenda-tenda pendidikan. Prinsip pembelajaran dalam dunia pendidikan dilahirkan dari rahimnya teori psikologi belajar. Oleh karena itu dalam prinsip pembelajaran ini lebih melihat dan menatap pada pengembangan aspek psikologis diri siswa yang dianggap memiliki serpihan kelemahan dalam belajar.
Siswa dengan inisial HK ini menyatakan bahwa mata pelajaran favoritnya adalah Desain Grafis, ia merasa percaya diri jika mampu memahami semua materi pelajaran dengan baik dan dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan tenggat waktu. Jika ia sedang mengalami kegagalan ia mencoba untuk mengevaluasi dirinya kembali dan memperbaikinya, ia juga meyakinkan dirinya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. HK juga dapat menerima ketika nilainya lebih rendah dari teman-temannya. Menurutnya faktor yang menyebabkan nilainya rendah adalah kurang menguasai materi atau penjelasan dari guru yang kurang.Â
Rasa tidak percaya diri timbul karena peserta didik merasa takut akan memberikan jawaban yang salah atas pertanyaan yang diberikan guru, merasa takut apabila pertanyaan yang diajukan kepada guru tidak bagus, dan merasa takut akan diolok-olok teman jika menyampaikan pertanyaan kepada guru.
Implementasi konsep diri dalam pembelajaran dapat memberikan dampak yang signifikan bagi siswa. Siswa dengan konsep diri positif cenderung lebih serius dan disiplin dalam belajar, yang pada akhirnya membantu mereka memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Pemahaman tersebut memungkinkan siswa untuk menerapkannya dalam sikap dan perilaku sehari-hari (Subaryana, 2015). Sebaliknya, siswa dengan konsep diri negatif cenderung merasa pesimis terhadap kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal dan lebih mudah menyerah saat menghadapi kesulitan terkait pelajaran (Hanifah & Abadi, 2019). Konsep diri juga berperan sebagai sumber motivasi yang mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menempuh pendidikan (Adiningtyas & Ompusunggu, 2018).Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H