Mohon tunggu...
My_idea (Meidya Putri)
My_idea (Meidya Putri) Mohon Tunggu... Dosen - menulis untuk berbagi opini, Ilmu, pengalaman, pemikiran dan apa saja yang bermanfaat untuk kebaikan.

Staf Keuangan dan Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar - Sumatera Barat Penggiat Pasar Modal Syariah, fokus utama Keilmuan: Ekonomi dan Keuangan Syariah Menyukai Dunia kepenulisan baik untuk artikel bebas, riset/ penelitian Ilmiah dan Public Speaking.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tarik Dana dari Rekening Efek, Bagaimana Caranya?

21 Juli 2023   13:50 Diperbarui: 21 Juli 2023   14:00 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pribadi (ipotweb akses berizin)

"Asslamualaikum kak Putri, gimana kabarnya kak? semoga sehat ya kak", 

 Sapaan baik itu muncul di chat teratas dengan kontak whatsapp yang belum ada nama. Tentu, rasa penasaran itu terjawab tatkala melihat nama di profil yang ternyata adalah alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar bernama Handini. chat yang sudah dibaca itupun langsung saya balas:

"wa'alaikumussalam dini , alhamdulillah kk sehat. dini apa kabar? apa yang bisa kk bantu din?" 

Dalam hati sudah menduga, pasti kali ini ada sesuatu hal yang ingin dia tanyakan perihal Investasi atau rekening efek yang dia miliki. Karena Sejak tahun 2017, kaum millenial yang merupakan mahasiswa sudah banyak yang memiliki rekening efek khususnya di Kampus UIN Batusangkar. Apalagi di Indonesia, Jumlah Investor saham berdasarkan usia didominasi oleh kategori kaum muda yakni  berusia 18 - 35 Tahun. Sementara rekening efek sendiri sederhananya adalah sebuah rekening yang digunakan untuk investasi surat berharga, apakah itu saham, reksadana, sukuk dan obligasi ataupun efek lainnya yang diperdagangkan di pasar modal.

Asumsi ini bukan tanpa alasan, melainkan beberapa waktu lalu sempat juga chatingan dengan topik yang tidak jauh dari hal yang sama, Investasi saham. "Hmm, kali ini dia mau nanyain apa ya?"

Menunggu chat berbalas, saya terus melanjutkan pekerjaan yang sedang dilakukan. sesekali memantau chatingan wasap yang mungkin perlu mendapatkan "fast respon". 

"Ting Tong" (nada dering notifikasi chat baru) terdengar. Tepat Sekali, dia membalas dengan chat: 

"Alhamdulillah sehat kak
Maaf mengganggu ya kak,
Kak dini mau ambil uang yg di IPOt gimana carany ya kak
?"

Tepat sekali, bukan?!. Tiba tiba ngobrol investasi. "tinggal lakukan penarikan dan tarik uanganya"?! dalam hati menduga, "dia tau gak ya akses aplikasi sekuritas tersebut?

 Jadi ceritanya itu, dulu dia bersama teman mahasiswa satu angkatan memulai jadi investor saham secara "terpaksa" karena menjadi akses pendukung untuk belajar pasar modal semasa perkuliahan saat itu sesuai dengan kesepakatan dosen dan mahasiswa. Dengan harapan, mereka mampu mengamalkan ilmu pasar modal secara syariah dan sekaligus memanfaatkan potensi investasi yang sangat friendly bagi kalangan muda - millenial. Bermodalkan 100 Ribu rupiah bahkan kurang dari itu, setiap mahasiswa yang sudah memiliki rekening efek dapat melakukan pembelian saham di salah satu aplikasi sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ohya, Sekuritas itu sebutan untuk perusahaan efek yang telah memperoleh izin OJK untuk melakukan jasa dan pelayanan transaksi efek baik untuk kepentingan sendiri maupun nasabah. yaa, kalo orang-orang biasa menyebutkan broker atau pialang saham. 

Nah, Handini ini mau menarik dananya gak bisa. Setelah chatingan cukup alot, dia pun memberikan izin untuk akses porfolionya danselanjutnya berharap akan dibantu melakukan penarikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun