Katanya, healing adalah pergi ke pantai, menari bersama tarian ombak.
Atau bercumbu dengan desiran angin, hingga kita lupa akan problema dan sembuh dari luka bathin yang menganga.
Tetapi, mengapa usai semua prosesi healing itu, engkau masih belum juga sembuh dari segala luka?
Bahkan aku melihat sayatan luka baru di hatimu yang terpancar dari raut wajahmu.
.....
Sobat, engkau sepertinya tidak sedang ber-healing.
Enghau hanya lari dari problema, yang tanpa kau sadari selalu mengiring langkahmu ke manapun kau pergi.
Dia selalu menumpang di bathin dan pikirmu.Â
Sepulangnya dari segala prosesi healing-mu, engkau kembali menyiksa diri.
Lihat, wajahmu kehilangan cahaya semangat untuk mencumbu indahnya hidup.
Senyum yang coba kau hadirkan, penuh dengan keterpaksaan.Â
Sobat, healing adalah bersyukur dan menghargai hidupmu, sebagaimana adanya.
Jangan lari dari problema, temanilah dia dengan doa, ketenangan dan senyuman.
Itulah pintu gerbang bagi angin inspirasi dan solusi.
Healing adalah pergi ke pantai batinmu dengan syukur dan cinta.
Lalu kau rias dinding bathin dengan warna romansa yang mengeja ketenangan.
Niscaya, di situ akan lahir: harapan, semangat dan inspirasi kehidupan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H