Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Healing

6 Mei 2022   07:43 Diperbarui: 6 Mei 2022   07:50 7963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Healing" (MYT_060522)

Katanya, healing adalah pergi ke pantai, menari bersama tarian ombak.
Atau bercumbu dengan desiran angin, hingga kita lupa akan problema 
dan sembuh dari luka bathin yang menganga.

Tetapi, mengapa usai semua prosesi healing itu, engkau masih belum juga sembuh dari segala luka?
Bahkan aku melihat sayatan luka baru di hatimu yang terpancar dari raut wajahmu.

.....

Sobat, engkau sepertinya tidak sedang ber-healing.
Enghau hanya lari dari problema, yang tanpa kau sadari selalu mengiring langkahmu ke manapun kau pergi.
Dia selalu menumpang di bathin dan pikirmu. 

Sepulangnya dari segala prosesi healing-mu, engkau kembali menyiksa diri.
Lihat, wajahmu kehilangan cahaya semangat untuk mencumbu indahnya hidup.
Senyum yang coba kau hadirkan, penuh dengan keterpaksaan. 

Sobat, healing adalah bersyukur dan menghargai hidupmu, sebagaimana adanya.
Jangan lari dari problema, temanilah dia dengan doa, ketenangan dan senyuman.
Itulah pintu gerbang bagi angin inspirasi dan solusi.

Healing adalah pergi ke pantai batinmu dengan syukur dan cinta.
Lalu kau rias dinding bathin dengan warna romansa yang mengeja ketenangan.
Niscaya, di situ akan lahir: harapan, semangat dan inspirasi kehidupan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun