Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wajah Sepi dan Sebatang Lilin Natal

21 Desember 2021   07:58 Diperbarui: 21 Desember 2021   08:02 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepi. Wajah-wajah sepi menepi di garis margin terluar. Saban kali Desember datang wajahnya semakin sepi. 

Orang-orang berpesta kembang api. Tak ada yang peduli kepada wajah-wajah sepi.

Sepi. Wajah-wajah sepi menepi terhempas di tepi pantai. Gelombang kemajuan zaman semakin tinggi dan keras menerjang.

Wajah sepi tak punya kuasa untuk bertahan, apalagi untuk berlayar. 

Sepi. Wajah-wajah sepi semakin merasa sunyi. Sementara wajah-wajah riang berpesta kuasa dan uang. 

Tembok-tembok semakin tinggi, membentuk garis pemisah kepada wajah-wajah yang semakin sepi.

Sepi. Malam natal ini serasa sepi. Sang sepi ditemani sebatang lilin natal. Dinyalakannya lilin itu, menyala berkeliling gelap sunyi. Sambil menyanyikan lagu: "Malam kudus, sunyi senyap"

Sejumput asa, sebaris senyum, setitik sukacita tergambar di wajah sepi, yang kini tak lagi sepi. 

Lilin natal itu mengubah wajah sepi menjadi wajah penuh harapan, sukacita dan kemenangan. 

Ah, seandainya lilin-lilin itu adalah aku, engkau dan mereka, yang rela menemani wajah-wajah sepi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun