Mohon tunggu...
Meidy Y. Tinangon
Meidy Y. Tinangon Mohon Tunggu... Lainnya - Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

www.meidytinangon.com| www.pemilu-pilkada.my.id| www.konten-leadership.xyz| www.globalwarming.blogspot.com | www.minahasa.xyz| www.mimbar.blogspot.com|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Putri dan Ozon yang Menderita

16 September 2021   07:11 Diperbarui: 16 September 2021   07:21 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang Putri menjerit. Dari mata indahnya, hujan air mata membasahi bumi. Padahal kala itu mentari kokoh memanasi semesta. 

Sang putri cantik jelita. Lama menjadi pelita. Sinar matanya, kulit lembut dan tutur katanya. Tetapi, pelita itu tinggal cerita. 

Hari ini, hanya air mata menulis berita. Menangisi gangguan pada mata indah. Meratapi kulit yang menderita. Sel kanker menggurita. 

Pangeran turut menderita. Dipeluknya Sang Putri tercinta. Lalu menatap ke langit semesta. Bertanya tentang derita. 

Nampaklah bagi mereka. Ozon yang menderita. Lubang yang menyiksa. Basah dengan air mata.

Lalu seberkas ultraviolet menerobos lubang itu, menggapai mata Sang Pangeran. Pangeran semakin menderita. 

Dicarinya kulkas mewah, hendak mengambil minuman dingin. Dilihatnya pintu kulkas terpampang tulisan: Chloro Fluoro Carbon. CFC. 

Bukankah itu penyebab lubang sang Ozon?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun