Lalu, menghanyutkan segala risau.
Tentang September yang katanya kemarau.
Hujan datang ketika kemarin sajak-sajak mengering.
Ketika kemarin hatimu hening.
Dan kepalamu pun turut merasa pening. Â
Hujan datang di bulan September yang getir.
Ketika gunung dan akar rumput dilanda kuatir.
Kepada air yang tiada mengalir.
Hujan datang dan September pun ceria.
Seperti lagu yang kau kidungkan gembira ria.
Ketika kaudapati kekasih tetap setia.
Hujan bulan September adalah sebuah makna.
Tentang manusia, asa, masa dan rencana,
adalah fana dan pasrah pada Kuasa di langit sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H